Cegah Gizi Buruk, Masyarakat Diminta Ikut Galakan Pemanfaatan Posyandu

- 8 Desember 2019, 09:15 WIB
ilustrasi Gizi Buruk
ilustrasi Gizi Buruk /

KABAR BANTEN - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang meminta masyarakat turut menggalakkan pemanfaatan pelayanan posyandu yang ada di wilayahnya. Hal tersebut, di antaranya untuk mencegah adanya masalah kurang gizi atau gizi buruk.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinkes Kabupaten Serang Jatining mengatakan, dengan memanfaatkan pelayanan posyandu, bayi dan balita akan terpantau status gizinya. Dalam pelayanan posyandu, bayi dan balita akan dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan atau panjang badan.

"Kami meminta masyarakat untuk menggerakkan sasaran posyandu (bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, pasangan usia subur, wanita usia subur, dan keluarga yang mengasuh anak) untuk hadir setiap pelayanan posyandu," katanya kepada Kabar Banten, Jumat (6/12/2019).

Saat ini, ujar dia, jumlah posyandu di Kabupaten Serang sebanyak 1.733 posyandu yang tersebar di setiap rukun warga (RW) di desa-desa Kabupaten Serang. Sementara, untuk jumlah gizi buruk, berdasarkan data hingga November 2019 ada 226 orang, sehingga diharapkan dengan memanfaatkan posyandu, tahun depan tidak ada lagi gizi kurang atau gizi buruk di Kabupaten Serang.

"Di posyandu, masyarakat juga dapat dengan mudah mendapatkan penyuluhan kesehatan termasuk gizi, agar generasi ke depan menjadi generasi unggul," ucapnya.

Menurut dia, sejauh ini keberadaan kader-kader di tiap posyandu juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. Bahkan, jika masyarakat atau warganya tidak datang ke posyandu, para kader melakukan kunjungan langsung ke rumahnya bersama tim kesehatan dari posyandu.

"Kader itu kan melihat perkembangan bayi dan balita. Khawatir tidak ada kenaikan berat badan pada bayi dan balita, maka mereka langsung menyampaikan asupan gizi terbaik untuk dikonsumsi atau diberikan ke bayi," tuturnya.

Ia menuturkan, sejauh ini jumlah penderita gizi buruk bayi dan balita lebih banyak terjadi di wilayah yang padat penduduk. Di Kabupaten Serang, terdapat beberapa wilayah atau kecamatan yang memiliki jumlah penduduk sangat banyak, sehingga hal tersebut berisiko adanya gizi kurang atau gizi buruk pada bayi dan balita. (Tresna Mulyanawati)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x