Selama Pandemi, Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Bertambah 83 Anak

- 2 Juli 2020, 07:00 WIB
ilustrasi Gizi Buruk
ilustrasi Gizi Buruk /

Kekhawatiran meningkatnya gizi buruk di Kota Serang juga disertai kemungkinan anak-anak dengan gizi buruk ini terkena wabah Covid-19. Sebab, mereka dengan gizi buruk memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik.

"Jadi, untuk terpapar Covid-19 dengan daya tahan tubuh yang menurun tentu saja bisa terkena. Tapi karena mayoritas masyarakat kebanyakan tidak pergi atau bekerja di daerah risikonya pun lebih rendah," ujarnya.

Lenny mengatakan, untuk mengentaskan masalah gizi buruk hanya bisa dilakukan melalui komitmen bersama dalam berbagai sektor.

"Kalau kita mau menyelesaikan masalah gizi buruk ini sebenarnya harus lintas sektor, semuanya pun harus bergerak bersama, jadi tidak hanya Dinkes saja yang menangani ini," ucapnya.

Wali Kota Serang Syafrudin pun mengatakan hal yang sama, kekhawatiran akan naiknya angka anak dengan gizi buruk di wilayahnya. Hal itu disebabkan menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat. Kemudian, kemiskinan yang bertambah disebutnya menjadi alasan kasus gizi buruk berpotensi terus melonjak.

"Tentu, kami pun khawatir, karena perekonomian ini sangat terdampak akibat adanya Covid-19 yang menyebabkan kemiskinan. Dan kemiskinan di masyarakat ini bisa berdampak ke gizi buruk dan masalah kesehatan lainnya, sehingga dikhawatirkan juga dapat mempengaruhi masalah lainnya," tuturnya. (Rizki Putri/MH)*

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah