Maka, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang akan memberikan pelatihan kepada mereka.
"Memang ada sekian ribu kader yang kemampuan pemahamannya belum merata. Termasuk melek teknologi, dan ada dari dinas kesehatan untuk meningkatkan keterampilan para kader," tuturnya.
Penyebab lainnya, menurut dia, tingginya angka stunting di Kota Serang karena Posyandu yang ada di rata-rata tidak memiliki alat yang memadai, atau disebut antropimetri.
Alat tersebut digunakan untuk mengukur tinggi bayi, berat badan bayi dan lingkar lengan anak, dengan keakuratan yang nyaris 100 persen.
"Posyandu itu wajib ada. Kota Serang alatnya baru akan datang nanti, dan kami akan melakukan pelatihan para kader," ucapnya.
"Dengan adanya alat itu pengukuran lebih akurat. Contohnya SSGI melihat angka prevalensi stunting Kota Serang tinggi, karena memang setengah dari posyandu kami tidak memiliki alat itu. Sehingga ukuran tidak akurat," lanjut dia.
Selain itu, dikatakan Anthon, penyebab tingginya angka stunting di Kota Serang diakibatkan masih banyak warga yang enggan membawa anaknya ke Posyandu.