"Kemudian ditahun 2021 pembangunan kios, pemagaran, depot es, revitalisasi docking tahap I, revitalisasi breakwater sisi kiri; tahun 2022 revitalisasi pabrik es, docking tahap II, drainase, pembangunan kios dan penataan jalan lingkungan dengab paving block," jelasnya.
Kemudian untuk pembangunan pelabuhan Perikanan Cikeusik lanjut Eli, pada tahun 2022 Pemasangan Tetrapod dan PJU Sollar cell di breakwater sisi kiri, revitalisasi Tempat Pelelangan Ikan Higienis, Revitalisasi dermaga, Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah, Pembangunan Musholla dan Pembangunan Breakwater sisi kanan.
Eli menjelaskan, pembangunan breakwater merupakan upaya dalam penanggulangan gelombang tinggi dan ketersediaan kolam labuh di Pelabuhan Perikanan.
"Pembangunan breakwater pada sisi kanan Pelabuhan Perikanan Cikeusik direncanakan sepanjang 496 meter dengan lebar 4 meter," katanya.
Namun kata Eli, lantaran keterbatasan angaran, maka proses pembangunnya pada tahun 2022 tidak dapat dilakukan secara tuntas. Artinya pembangunan pemecah gelombang atau breakwater dilakukan dalam dua tahap.
"Yaitu pada tahap pertama kurang lebih sepanjang 160 meter dan selisihnya sepanjang 336 meter pada tahap kedua," jelasnya.
Proses pekerjaan itu kemudian dilanjutkan dan ditargetkan tuntas pada tahun 2023.
"Ketuntasan pekerjaan pemecah gelombang sisi kanan Pelabuhan Perikanan CIkeusik akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2023," katanya.
Eli menegaskan, bahwa pembangunan dan revitalisasi pelabuhan perikanan didua titik itu menjadi pendorong kesejahteraan para nelayan.