Terkecuali Suku Baduy Luar yang suka berpergian ke kota menggunakan kendaraan bermotor hingga kereta api dan angkutan umum.
Kebiasaan masyarakat Suku Baduy baik Luar maupun Dalam kesehariannya adalah mencangkul dan berkebun, atau meladang.
Sebagian lainnya membuat gula aren yang terbuat dari air nira, hingga memanen madu hutan yang menjadi salah satu keahlian mereka.
Sedangkan, untuk kaum wanita biasanya akan membuat kerajinan kain tenun atau membatik, serta menumbuk padi secara tradisional menggunakan lesung dan alu.
Baca Juga: Potret Orang Baduy, Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Luar, Serta Pakaian Harian yang Biasa Dikenakan
Meski demikian, sebenarnya orang Baduy khususnya Suku Baduy Dalam selalu menutup diri dan menaruh curiga terhadap orang asing yang baru dikenalnya.
Dialog pun terjadi bila sudah saling mengenal dan tau satu sama lain, terlebih orang di luar Suku Baduy, dan dari bahasa yang digunakan bisa disimak kalimat yang mengandung makna cukup dalam.
Bila ditanya, orang Baduy akan menjawab apa adanya dan cukup dengan mengatakan iya atau tidak, misalnya 'teu wasa' yang artinya tak kuasa mengatakan jika ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dikatakan kepada orang luar Baduy.***