Abad ke-17, Banten menjadi salah satu pusat perniagaan penting di Asia dalam jalur perdagangan internasional. Setelah bercokol, Belanda membentuk provinsi pertama di Jawa bernama Provinsi West Java dan Bantam menjadi salah satu keresidenan.
Selain Batavia, Buitenzorg atau Bogor, Prianger atau Priangan, dan Cirebon hingga Indonesia menjadi Republik berdaulat.
Sedangkan pada tahun 2000, Banten memisahkan diri, yang sekarang menjadi provinsi tersendiri. Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 155 kecamatan, 313 kelurahan dan 1238 desa.
Bahasa yang dominan di daerah ini adalah Bahasa Sunda, tapi sebagian wilayah di Banten khususnya Wilayah Selatan, Bahasa Sundanya beda dengan Bahasa Sunda Priangan atau Jawa Barat, seperti yang biasa didengar saat berada di Bandung, Bogor, Garut, Cianjur dan sebagainya.
Tapi juga berbeda dengan bahasa campuran Sunda dan Jawa yang ada di Cirebon. Hal ini dipengaruhi oleh sejarah.
Invasi Mataram yang tidak sampai ke daerah Banten, hanya bisa menguasai daerah Jawa Barat, di Wilayah Priangan di bawah kekuasaan Mataram.
Wilayah Priangan mengadopsi beberapa hal termasuk Bahasa Jawa yang banyak digunakan di Jawa Tengah dan Timur.
Bisa dilihat dari banyaknya serapan Bahasa Jawa dan pembagian bahasa halus dan kasar Banten, otomatis tidak terpengaruh Bahasa Jawa Mataram.