Network
Ia menuturkan, pada tahun 2018 diperkirakan 4,2 miliyar orang atau 55 persen penduduk dunia tinggal didaerah perkotaan (urban). Badan Statistik memperkirakan sebanyak 56,7% penduduk indonesia tinggal diwilayah perkotaan.
"Dan pada tahun 2020 akan terus bertambah, urbanisasi, pertumbuhan permukiman kumuh serta akses terhadap layanan dasar yang tidak merata merupakan situasi umum diwilayh perkotaan," ujarnya.
Potensi bencana, kata dia, merupakan ancaman yang dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur dan sarana prasarana seperti air bersih dan sanitasi dilokasi bencana.
"Menghadapi kondisi ini perlu untuk menambah penyebaran serta regenerasi Sumberdaya Staff dan Relawan yang memiliki Kompetensi dibidang Wash di PMI," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PMI Kota Cilegon, Encep Nurdin yang hadir mewakili Ketua PMI Cilegon Abdul Hakim Lubis, mengatakan, air merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting.
"Kesempatan ini mungkin sangat langka bagi beberapa daerah, bisa menjadi tuan rumah penyelenggarakan pelatihan tingkat nasional," ucapnya.
Sejak tahun 2015 hingga saat ini, kata dia, PMI Kota Cilegon telah berkiprah nyata dalam bidang air, sanitasi dan promosi kebersihan, khususnya mendampingi masyarakat dalam upaya penanganan krisis air, diwilayah masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan di Kecamatan Pulomerak, Grogol, dan Purwakarta.
"Sampai saat ini juga, kesulitan air di beberapa wilayah masih terjadi dan ini merupakan PR bagi kami, pemerintah serta kalangan industri untuk segera mengatasinya," ungkapnya.***
