Jelang Hari Raya Kurban, Penyakit LSD Harus Diwaspadai di Kabupaten Serang, Begini Ciri-cirinya

- 31 Mei 2023, 10:42 WIB
Ilustrasi penyakit LSD harus diwaspadai peternak di Kabupaten Serang.
Ilustrasi penyakit LSD harus diwaspadai peternak di Kabupaten Serang. /Pexels/Pixabay


KABAR BANTEN - Keberadaan penyakit Lumpy Skin Disease atau penyakit LSD harus diwaspadai di Kabupaten Serang.

Sebab penyakit LSD yang ditularkan melalui media lalat, nyamuk dan kutu tersebut dapat menimbulkan luka pada sekujur tubuh hewan kurban.

Untuk mengantisipasi penyakit LSD, pemeriksaan hewan kurban pun akan dilakukan menjelang hari raya Iduladha.

Baca Juga: Tiba-tiba Saja, 2 Unit Mobil di Kabupaten Serang Terbakar, Begini Kronologinya

Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang Tutur Kristanto mengatakan, menjelang hari raya kurban, seperti biasa pihaknya akan melakukan pemeriksaan hewan kurban secara rutin.

"Paling seminggu sampai dua minggu atau 10 hari sebelum hari H," ujarnya kepada Kabar Banten, Selasa 30 Mei 2023.

Tutur mengatakan, rencananya ada tim bersama penyuluh untuk memeriksa lapak di 29 kecamatan. Untuk saat ini yang harus diwaspadai adalah penyebaran penyakit PMK dan penyakit LSD.

"LSD penyakit dari virus pada sapi," ucapnya.

Untuk PMK kasusnya memang sudah berkurang baik di Kabupaten Serang maupun nasional karena sudah divaksin tahun lalu. Namun tetap harus diwaspadai keberadaannya.

Sementara untuk penyakit LSD kasusnya sudah ditemukan di Banten, Jawa.

Oleh karena itu di Kabupaten Serang pun harus waspadai. Gejala penyakit LSD yang paling jelas terlihat yakni kulit bentol-bentol di sekujur tubuh.

"Bisa di muka, perut, atau se badan bentol semua," ucapnya.

Baca Juga: Miris, 8 Bulan TKW Asal Kabupaten Serang Diduga Disiksa Majikan di Timur Tengah, Dewan Minta Pemda Lakukan Ini

Apabila bentol sudah pecah maka akan jadi luka. Penyakit tersebut bisa diobati, walau sebenarnya untuk penyakit akibat virus tidak ada obatnya tapi bisa dicegah dengan vaksinasi.

"Tapi kalau pengobatan kita untuk sekundernya. Karena kadang kalau sudah luka terjadi sekunder bakteri infeksi itu memperberat penyakit," katanya.

Menurut dia apabila masih awal kena dan cepat ditangani maka tidak akan terlalu parah dan masih bisa dikonsumsi dagingnya.

Namun jika sudah pecah dan luka akan muncul belatung, artinya infeksi sudah tinggi.

"Itu masih bisa diobati tapi perawatan ekstra. Jadi harus benar-benar bersih, dirawat benar obatnya di kasih obat luka," ucapnya.

Biasanya kata dia penyakit LSD menular dengan kontak langsung, atau dengan media lalat, nyamuk dan kutu. Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang.

"Untuk LSD kita jaga kebersihan karena menyebar melalui serangga lalat nyamuk. Jadi sebisa mungkin kandang bersih, seminimal mungkin ada lalat, nyamuk dan kutu," ucapnya.

"Kalau bisa diatur lalu lintas kandang jangan banyak ke kandang lain, untuk peternak. Dibatasi lah, untuk pedagang kurban cukup lihat dari jauh, khawatir dia dari tempat lain khawatir ada yang kena penyakit terbawa ke lapak lain dan menularkan," sambung Tutur. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x