Network
Soffa yang menjadi peneliti radikalisme sejak 2011 ini juga mengajak para ikhwan atau eks-napiter untuk kembali membudayakan literasi.
“Mau berpikir ilmiah dan kreatif inovatif itu yang saat ini diperlukan. Harus dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dari negara,” katanya.
Baca Juga: MUI Banten Kecam Aksi Penembakan di MUI Pusat, Hamdi: Masyarakat Jangan Terprovokasi
Narasumber dari MUI Banten Dede Permana menegaskan, keragaman suku, bahasa, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
Dengan demikian, perbedaan harus menjadi kekuatan. Karena itulah, tutur dosen UIN SMH Banten ini, mengajak umat manusia untuk berkerjasama membangun harmoni sosial.
“Kita harus mampu merawat persaudaraan di tengah perbedaan," katanya seraya berharap kondisi Bangsa Indonesia tetap membaik.***
