Fenomena Manusia Gerobak di Kota Serang yang Semakin Merajalela

- 6 Juni 2023, 12:50 WIB
Fenomena manusia gerobak di Kota Serang semakin merajalela.
Fenomena manusia gerobak di Kota Serang semakin merajalela. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), khususnya manusia gerobak di Kota Serang kian hari semakin merajalela.

 

Bahkan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang mulai kewalahan untuk menertibkan, karena kebanyakan dari mereka merupakan pemain lama yang kembali ke jalanan setelah mendapatkan pelatihan kemandirian.

Kepala Dinsos Kota Serang Toyalis mengaku sering mendapatkan laporan adanya manusia gerobak yang masuk dalam kategori PPKS di Kota Serang, bahkan, jumlahnya kini tak terhitung.

Baca Juga: Jelang Puasa Ramadan, 14 PMKS di Kota Serang Terjaring Razia

Salah satu faktor penyebab fenomena tersebut muncul karena banyak masyarakat yang enggan mencari pekerjaan dan lebih memilih meminta belas kasihan orang lain untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Dia menjelaskan, terdapat 26 golongan PPKS yang dulu disebut sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS berdasarkan kondisinya.

Seperti fakir miskin, manusia gerobak, hingga anak jalanan dan gelandangan.

"Karena banyak laporan juga di Kota Serang ini banyak manusia gerobak. Jadi sebetulnya ada 26 aspek yang harus kami layani, termasuk anak jalanan dan gepeng, serta orang-orang terlantar," katanya, Senin 5 Juni 2023.

Penyebab fenomena PPKS merajalela di Kota Serang, dikatakan dia, belum diketahui secara jelas faktor penyebabnya.

Namun, rata-rata para PPKS mengaku melakukan aktivitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

"Padahal mereka masih muda, dan cara mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup itu dengan meminta-minta. Itu berdasarkan hasil asessment kami," ujarnya.

Berdasarkan catatan Dinsos Kota Serang, kebanyakan dari mereka merupakan warga Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Serang, Kasemen, dan tiga kecamatan lainnya.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 6 Profesi Aneh dengan Upah Fantastis, Salah Satunya Hanya Rebahan

Termasuk beberapa di antaranya berasal dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Serang dan Pandeglang.

"Warga dari luar daerah pun tak kalah banyak yang mencari nafkah dengan cara meminta-minta di Kota Serang," tuturnya.

Terakhir, kata dia, seseorang dengan keterbatasan fisik atau disabilitas yang sempat berkeliling di wilayah Kota Serang, ditertibkan oleh Dinsos dan petugas gabungan Polresta Serang Kota mengaku berasal dari Cinangka, Kabupaten Serang.

"Bahkan ada disabilitas yang dengan sengaja datang ke Kota Serang untuk meminta belas kasih orang lain. Mereka itu ternyata warga Kabupaten Serang," ucapnya.

Pihaknya juga mengaku cukup kewalahan karena setiap kali dilakukan penertiban atau razia, para PPKS seringkali melarikan diri dari tempat pelatihan.

Sehingga, mereka kembali turun ke jalanan dan menjalankan aktivitasnya dengan cara kucing-kucingan.

"Sering kabur. Mungkin memang sudah wataknya seperti itu, mental mereka tidak mau berubah, padahal sudah berjanji," ujarnya.

Untuk penanganannya, dia mengaku, Dinsos Kota Serang telah melakukan asessment terhadap PPPKS di wilayah Kota Serang.

Terutama terhadap anak-anak yang mewarnai tubuhnya dengan cat berwarna silver, menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.

"Ada bantuannya, termasuk untuk lansia terlantar sampai disabilitas kami bantu baik dari kota maupun pusat. Bantuan BNPT berupa sembako, lalu uang tunai melalui bank himbara, dan sebagainya," tutur Toyalis.

Baca Juga: 3 Seniman Ini Melukis dengan Alat tak Biasa, Nomor 3 Jangan Berani Coba-coba

Seorang warga Kota Serang Hamdan mengatakan, keberadaan PPKS khususnya anak-anak silver dirasa jumlahnya semakin banyak.

Bahkan kini hampir di setiap persimpangan jalan atau lampu setopan berkumpul tiga hingga empat orang.

"Agak terganggung, karena mereka kan tepat di sisi jalan. Khawatir keserempet dan celaka, terus juga kan membahayakan pengguna jalan," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x