Sekretaris Desa Kanekes Agus mengatakan ada ratusan pelaku UMKM di Baduy. Dari 13.714 jiwa penduduk, 324 jiwa menjalankan usaha atau berdagang.
"Pelaku UMKM Baduy yang terdaftar di kami dan aktif sampai tahun ini sekitar 324 UMKM, di Baduy Luar saja," kata Agus.
Agus menjelaskan para pedagang ini memanfaatkan jaringan internet untuk promosi. Tercatat, ada 250 pelaku UMKM yang mempromosikan barang dagangan melalui media sosial.
"Sedangkan yang aktif bermedia sosial di bidang pemasaran olshop (online shop) sekita 250-an," jelasnya.
Agus tidak banyak berkomentar tentang wacana pemutusan sinyal internet di Baduy Dalam. Menurutnya, keputusan ini berasal dari lembaga adat Baduy.
"Memang kalau Baduy Dalam dari dulu juga dilarang dan harus bebas dari sinyal internet. Kalau di Baduy Luar hanya beberapa kampung saja yang ada sinyal internet, kebanyakan perkampungan di Baduy juga tidak ada jaringan, kampung Baduy Luar yang dekat dengan perbatasan," ujarnya.
Sebelumnya Tetua Suku Baduy meminta pemerintah meniadakan sinyal internet di kawasan Baduy Dalam dengan menjaga dampak negatif terhadap adat istiadat suku Baduy.***
**