Pelaku UMKM di Baduy Luar Khawatir Dampak Peniadaan Sinyal Internet

- 13 Juni 2023, 05:55 WIB
UMKM lain batik di kawasan Baduy Luar.
UMKM lain batik di kawasan Baduy Luar. /Kabar Banten/Nana Djumhana/

KABAR BANTEN - Para  pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Baduy Luar mengaku khawatir terkena dampak peniadaan sinyal jaringan internet di wilayah Baduy yang diminta tetua adat Baduy.

Hal ini disampaikan oleh salah satu pelaku UMKM dari Baduy Luar, Asmun. Dia khawatir wacana pemutusan sinyal internet di Baduy Dalam bisa terdampak juga ke Baduy Luar.

"Bingung (pemutusan sinyal internet) kami warga dan kelompok UMKM khawatir  kalau ada dampak sinyal yang ke Baduy Luar," kata Asmun kepada wartawan, Senin 12 Juni 2023.

Baca Juga: Tetua Suku Adat Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan, Pemkab Lebak segera Surati Kemenkominfo

Asmun merupakan warga Baduy Luar. Dia menjual kain tenun, tas koja yang berbahan dasar kulit pohon, kopi, dan lainnya. Produknya dijual secara online dan offline.

"Kebutuhan (sinyal) sangat penting bagi pelaku UMKM karena jualan juga di online. Saya jual di WhatsApp, Facebook, Instagram," jelasnya.

Asmun tidak banyak komentar tentang wacana pemutusan sinyal internet yang diminta oleh tetua adat. Namun, dia berharap kawasan Baduy Luar tidak terdampak saat sinyal internet dihapus dari Baduy Dalam.

Baca Juga: Cara Menuju ke Tempat Wisata Baduy Luar di Kabupaten Lebak Banten dan Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan

"Semoga saja (Baduy Luar) nggak terdampak, karena di Baduy Luar juga banyak yang jualan jadi bukan untuk saya aja, buat ramai-ramai," jelasnya.

Sekretaris Desa Kanekes Agus mengatakan ada ratusan pelaku UMKM di Baduy. Dari 13.714 jiwa penduduk, 324 jiwa menjalankan usaha atau berdagang.

"Pelaku UMKM Baduy yang terdaftar di kami dan aktif sampai tahun ini sekitar 324 UMKM, di Baduy Luar saja," kata Agus.

Baca Juga: Menguak Misteri Makam Keramat Syeh Muhammad Soleh Gunung Santri, Terkait Perang Besar Antara Banten vs Baduy

Agus menjelaskan para pedagang ini memanfaatkan jaringan internet untuk promosi. Tercatat, ada 250 pelaku UMKM yang mempromosikan barang dagangan melalui media sosial.

"Sedangkan yang aktif bermedia sosial di bidang pemasaran olshop (online shop) sekita 250-an," jelasnya.

Agus tidak banyak berkomentar tentang wacana pemutusan sinyal internet di Baduy Dalam. Menurutnya, keputusan ini berasal dari lembaga adat Baduy.

"Memang kalau Baduy Dalam dari dulu juga dilarang dan harus bebas dari sinyal internet. Kalau di Baduy Luar hanya beberapa kampung saja yang ada sinyal internet, kebanyakan perkampungan di Baduy juga tidak ada jaringan, kampung Baduy Luar yang dekat dengan perbatasan," ujarnya.

Sebelumnya Tetua Suku Baduy meminta pemerintah meniadakan sinyal internet di kawasan Baduy Dalam dengan menjaga dampak negatif terhadap adat istiadat suku Baduy.***

**

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x