Ini dihadirkan, untuk mereka para lansia yang dulunya rutin menonton wayang potehi dengan berbagai cerita mitos terkait kerajaan pendekar china.
"Sedangkan untuk ritual memandikan perahu merupakan ritual menyambut mulainya Festival Perahu Naga Peh Cun. Sebagai ritual pemberkatan kepada perahu, dengan harapan acara berlangsung aman dan perahu juga aman saat besok digunakan lomba. Sebelum pemandian, juga dilakukan ibadah Buddha Mahayana," ungkap Mulio.
Lanjutnya, nama perahu yang mengikuti ritual pemandian, ialah perahu papak merah dan perahu papak hijau.
Dulunya, ditahun yang tidak diketahui merupakan pemberian Kapitan Tangerang Oey Khe Tay kepada Kelenteng Boen Tek Bio.
"Tahun 1900 Kapitan Tangerang Oey Giok Koen menyumbangkan sepasang perahu Naga merah dan kuning ke Kelenteng Boen San Bio. Sejak itulah perayaan Peh Cun berjalan dan dilestarikan hingga saat ini. Kini pun menjadi daya tarik tersendiri untuk Kota Tangerang dan didukung penuh Pemkot Tangerang," bebet Mulio.
Sebagai informasi, di Festival Perahu Naga Peh Cun, masih akan berlangsung wisata perahu dan gambang kromong di atas perahu, sembahyang YUE dan ritual mendirikan telur, lepas bebek dan lomba tangkap bebek, lomba perahu, pelepasan 100 replika lentera perahu naga, pentas seni, lokba menggambar, pameran foto Peh Cun dari masa ke masa, donor darah hingga pembagian hadiah-hadiah. ***