523 Hektare Sawah di Kabupaten Serang Kekeringan, DKPP: Petani Butuh Pompanisasi

- 15 Agustus 2023, 10:49 WIB
Penampakan sawah di wilayah Kabupaten Serang.
Penampakan sawah di wilayah Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang menyebutkan saat ini petani di wilayahnya membutuhkan pompanisasi.

Hal tersebut dikarenakan 523 hektare sawah di Kabupaten Serang mulai terlaporkan mengalami kekeringan.

Jumlah sawah kekeringan di Kabupaten Serang tersebut tersebar di sejumlah kecamatan.

Baca Juga: Kota Serang Masuk kategori Daerah Paling Rawan Politik Uang di Pemilu 2024, Disusul Kabupaten Lebak dan Serang

Oleh karena itu, DKPP Kabupaten Serang pun akan mengajukan bantuan pompanisasi kepada pemerintah provinsi hingga pusat.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, sampai saat ini ada beberapa laporan yang masuk terkait kekeringan ke dinasnya.

Sampai saat ini total ada 523 hektare lahan padi yang mengalami kekeringan.

Berdasarkan data laporan kekeringan tersebut terjadi di sepuluh kecamatan dengan total 523 hektare.

Sepuluh kecamatan tersebut yakni Jawilan di Desa Parakan 35 hektare, Majasari 50 hektare dan Pasir Buyut 20 hektare.

Kecamatan Cikande di Desa Julang 15 hektare, Parigi 5 hektare, Lewi limus 12 hektare, Bakung 4 hektare. Kecamatan Ciruas Desa Pulo 55 hektare, Gosara 61 hektare.

Kecamatan Padarincang Desa Curug Goong 15 hektare, Batukuwung 30 hektare, Citasuk 15 hektare, Kalumpang 2 hektare.

Kecamatan Pamarayan Desa Pamarayan 18 hektare, Kecamatan Cikeusal Desa Panosogan 50 hektare, Kecamatan Tirtayasa Desa Laban 10 hektare, Kecamatan Tanara Desa Tanara 10 hektare, Desa Cerucuk 48 hektare.

Kecamatan Cinangka Desa Rancasanggal 8 hektare, dan Kecamatan Kopo Desa Carenang 30 hektare, dan Cidahu 30 hektare. Akan tetapi walau mengalami Kekeringan namun belum masuk kategori puso.

"Belum puso baru kekeringan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat air ngalir gak puso harapan kita," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 14 Agustus 2023.

Baca Juga: Harga Beras di Pasar Tradisional Melonjak, Pedagang Ungkap Dugaan Penyebabnya

Ia mengatakan, masa tanam padi tersebut bervariasi mulai dari 09-69 hari.

Secara umum padi di Kabupaten Serang masih baru tanam.

"Baru beberapa hari. Secara umum masing-masing daerah beda-beda usia tanam, ada yang masih olah lahan juga," ucapnya.

Suhardjo mengatakan, kebanyakan sawah yang mengalami kekeringan karena irigasi tidak mengalir akibat debit airnya berkurang.

Akan tetapi diluar itu ada juga sawah tadah hujan dan saat ini mulai kekeringan.

"Sekarang belum puso, tapi kalau sampai beberapa hari gak ada air bisa puso kedepannya. Ini sudah lima harian, mudah-mudahan turun hujan," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi dampak El Nino Pemkab Serang mendapat bantuan pemerintah untuk tanam padi 1.000 hektare. Kemudian ada penambahan 5.000 hektare, sehingga menjadi 6.000 hektare.

"Bantuan benih dan pupuk untuk percepatan tanam. Penyangga daerah lain yang gak panen, diharapkan Serang jadi penyangga kedepannya," ucapnya.

Menurut dia untuk mengatasi puso 523 hektare lahan yang kekeringan, ia mengatakan solusinya harus ada air.

Oleh sebab itu pihaknya sedang berupaya mencari sumber air, dengan meminta bantuan pompanisasi permintaan ke pusat.

"Mau pengadaan atau pinjam ke provinsi, kita koordinasi dengan SDA di Benggala balai untuk bisa pengadaan air sama pinjam pompanisasi atau selang mohon difasilitasi. Lagi dikoordinasikan," katanya.

Menurut dia saat ini di Kabupaten Serang kelompok tani ada yang memiliki pompa. Sedangkan di dinas sendiri tidak ada stok pompa.

"Tapi di kelompok ada yang punya belum digunakan jadi dipakai, atau di provinsi ada stok kita mohon untuk bantuan," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah