Sebab, setiap kali hujan turun di beberapa titik Pasar Induk Rau terjadi luapan air dari saluran pembuangan yang mengalami penyempitan dan sedimentasi.
"Kami perbaiki gorong-gorongnya juga, karena jalanan di sana sering rusak akibat genangan air, luapan dari drainase itu," ujarnya.
Kemudian, kata dia, peningkatan jalan tersebut bertujuan untuk meminimalisir dan mengurangi adanya angkutan kota yang mangkal di kawasan tersebut.
"Memang, banyak angkot dan di sana dijadikan terminal bayangan oleh para sopir angkot. Sehingga air ketika musim hujan tidak berjalan dengan baik, dan terjadi kemacetan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Operasional (Dalops) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang Edi Junaidi mengatakan, saat ini pihaknya sedang memfokuskan penertiban pedagang yang menempati lahan parkir.
Khususnya di terminal Blok M dan Terminal Cangkring yang digunakan oleh para pedagang, sehingga terminal yang ada beralih fungsi.
"Saat ini kami juga sedang fokus melakukan penertiban di pasar rau, khususnya terminal blok M dan terminal Cangkring, agar bisa difungsikan sesuai dengan peruntukkannya. Sekarang ini banyak pedagang yang memanfaatkan kawasan terminal untuk berjualan," ucapnya.
Baca Juga: Tindak Lanjut Keluhan Pedagang, Pemkot Serang Bakal Evaluasi Perusahaan Pengelola Pasar Induk Rau
Selama ini, dikatakan dia, kedua terminal tersebut telah beralih fungsi dan ditempati oleh para pedagang yang dikategorikan sebagai pedagang kaki lima (PKL) atau ilegal.
Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap pedagang di dua terminal pasar.