"Untuk ketahanan pangan nasional kita diberikan kepercayaan Kementan 16.000 hektare," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk 16.000 hektare ini total akan disebar di 20 kecamatan yang masih ada sumber air, sungai dan embung serta yang dapat diupayakan dengan pompanisasi.
Sementara seperti Bojonegara, Pulo Ampel dan Waringinkurung tidak dapat bantuan karena sudah tidak ada sumber air.
"Tirtayasa dan Tanara tidak dapat karena sungai Ciujung airnya payau air laut mulai naik tidak bisa untuk diambil airnya buat padi. Daerah yang panennya di bulan September seperti Kramatwatu, Padarincang, Kragilan tidak dapat," katanya.
Sedangkan untuk kekeringan masih diupayakan ada bantuan. Bantuan sendiri akan diberikan pada padi yang usia tanamnya diatas 14 hari.
"Kalau diatas 14 hari ada penggantian bibit, tapi kalau kelompok tani masuk asuransi pertanian otomatis ada penggantian Rp6 juta untuk benih dan olah lahan. Makanya kita akan inventarisasi kekeringan itu berapa hari setelah tebar. Kalau diatas 14 hari ada penggantian, kalau kurang gak ada (untuk diluar AUTP)," ucapnya. ***