48 Desa di Lebak Alami Kekeringan, Ribuan Warga Kesulitan Air Bersih

- 8 September 2023, 06:45 WIB
Warga Lebak saat mendapat bantuan air bersih.
Warga Lebak saat mendapat bantuan air bersih. /Kabar Banten/Nana Djumhana/

KABAR BANTEN - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak  menyebut kekeringan di Kabupaten Lebak saat ini telah melanda 20 kecamatan dan 48 desa  mengakibatkan warga kesulitan memperoleh pasokan air bersih

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan,  kekeringan yang melanda Lebak sudah terjadi dari awal bulan Juli dan yang terparah saat ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni di bulan September.

“Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak sudah menetapkan beberapa kekeringan menjadi darurat kekeringan karena dari 28 kecamatan, total sudah 20 kecamatan terdampak di Lebak,” katanya, di Lebak,  Kamis 7 September 2023.

Baca Juga: Lebak Darurat Kekeringan, Begini Reaksi Warga saat Datang Bantuan Air Bersih

Hingga saat ini, kata Febby, BPBD Kabupaten Lebak telah menyalurkan sebanyak  458.840 liter  air bersih yang disebar ke 20 kecamatan dan 48 desa. Suplai  air  bersih ini diperuntukkan untuk 9.084 kepala keluarga (KK) atau 36.336 jiwa.

Terpisah Kepala Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung, Lebak,  Toto,  menyampaikan, daerahnya memang rentan dengan kekeringan dan pihak pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan Pemkab Lebak.

Dia menyebutkan, dalam mengatasi kondisi kriris air bersih  ini pihaknya berkoordinasi dengan Pemkab Lebak dari unsur BPBD dan Tagana untuk mendapatkan bantuan air bersih.

Baca Juga: Sediakan Air Bersih, Kapolda Banten dan Kapolres Serang Kota Resmikan Sumur Bor di Kecamatan Kasemen

"Alhamdulilah bantuan air bersih telah datang dari Pemkab , bahkan sebelumnya juga  bantuan air bersih juga diberikan oleh TNI melalui Korem Maulana Yusuf 064 dan Kodim 0603 Lebak kepada warga Desa Cibuah," katanya.

“Kami sangat bersyukur kepada semua dan stakeholder yang telah membantu kesulitan masyarakat di desa kami karena kekeringan dampak dari El Nino,” ucap Toto lagi.

Sementara itu, Rudi (40) warga  Desa Jayamanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengatakan krisis air bersih yang melanda wilayahnya itu karena kemarau panjang yang mengakibatkan sumur bawah tanah juga sumber mata air terjadi kekeringan.

“Masyarakat di sini kebanyakan untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK) dari sumur bawah tanah dan sumber mata air,” katanya.

Baca Juga: Dampak El Nino, 1.809 Hektar Sawah di Kabupaten Pandeglang Kekeringan

Beruntung, Kata dia,  kebutuhan air untuk konsumsi minum menggunakan air galon dengan membelinya di depot air yang ada, sehingga warga tidak terserang penyakit menular.

Namun demikian, pihaknya menyambut positif adanya pendistribusian air bersih dari BPBD Lebak ke wilayahnya, sehingga dapat membantu warga untuk keperluan MCK.

 "Kami bisa memenuhi persediaan air bersih untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan," kata Rudi.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah