Dalam kondisi terjepit karena persenjataan penjajah Belanda lebih lengkap, 3 pahlawan yaitu Wakil Residen Banten Ahmad Fathoni, Kapten TNI Moechtar Tresna, dan Kepala Polisi Wilayah (Kapolwil) Keresidenan Banten, Komisaris Tingkat I, Joesoef Martadilaga terpaksa mengungsi ke daerah pedalaman Banten yakni ke daerah Cibaliung.
Baca Juga: Tugu Gojali Buntung, Kisah Patriotisme 'Pasukan Berani Mati ' di Mengger Kabupaten Pandeglang Banten
Namun ke 3 pahlawan tersebut mesti gugur dalam pertempuran melawan gerombolan Laskar Bambu Runcing yang dipimpin oleh Khaerul Saleh.
Gerombolan Laskar Bambu Runcing tersebut berjumlah kurang lebih 400 orang, mereka berupaya menguasai daerah Cibaliung.
Konon Laskar Bambu Runcing merupakan pengikut Tan Malaka, mereka tiba melalui jalur Malingping Lebak Selatan untuk menghindari pasukan tentara Belanda dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Laskar Bambu Runcing akhirnya bisa ditumpas oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pimpinan Letnan Satu Jambar Wardana dan Batalyon Brigade Suryakencana Sukabumi yang dikomandoi oleh Kosasih.
Laskar Bambu Runcing saat itu sudah tersebar di beberapa wilayah Banten Selatan.
Dalam pertempuran tersebut Laskar Bambu Runcing ada yang tewas, menyerah dan melarikan diri ke hutan Ujung Kulon.