Kekeringan Meluas, 133 Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Serang Puso

- 21 September 2023, 09:59 WIB
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra saat menjelaskan lahan padi yang puso di Kabupaten Serang.
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra saat menjelaskan lahan padi yang puso di Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Kondisi kekeringan di Kabupaten Serang semakin mengkhawatirkan.

Bahkan belakangan ini sektor pertanian menjadi sangat terdampak, sampai saat ini 133 hektare sawah tanaman padi di Kabupaten Serang mengalami puso.

Luasan lahan sawah tanaman padi puso di Kabupaten Serang tersebut diprediksi masih akan bertambah seiring musim kemarau yang terus terjadi.

Baca Juga: Tangani Kekeringan, Pemkab Serang Siapkan 10 Titik Sumur Bor

Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra mengatakan, sampai 15 September sawah kekeringan di Kabupaten Serang mencapai 1.145 Hektare. Jumlah tersebut tersebar di 7 kecamatan.

"Ada di Padarincang, Pontang, Tanara, Tirtayasa dan daerah yang tidak ada sumber airnya," ujarnya kepada Kabar Banten Rabu 20 September 2023.

Ia mengatakan, awalnya jumlah sawah kekeringan hanya 1.079, namun dalam waktu sebulan bertambah 66 hektare. Sehingga saat ini ada 1.145 hektare sawah kekeringan.

"Kemudian diawal yang puso atau sudah tidak bisa ditangani ada 5 Hektare dan per 15 September bertambah menjadi 133 hektare," katanya.

Saat ini pihaknya sedang mendata petani di Kabupaten Serang yang ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Selain itu pihaknya juga sudah mengajukan bantuan benih, periode pertama sudah turun bantuan benih dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.

"Saat ini sedang kita ajukan kembali untuk bantuan terhadap petani yang alami puso di 133 hektare kita ajukan di Kementan dan Distan Provinsi Banten," ucapnya.

Ia mengatakan, usia teman padi yang puso dikisaran 20-25 Hst. Sehingga saat ini pihaknya juga sedang mengupayakan dari beberapa wilayah agar diberikan bantuan pompa.

"Ada pompa 3 inch atau alcon, tentu saja itu untuk yang wilayah ada sumber airnya," katanya.

Selain itu pihaknya juga sedang menyiapkan untuk wilayah yang ada sungai besar seperti Aliran Sungai Cidurian dan Ciasem di Petir untuk diberi bantuan pompa 4 inch.

Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan PPKSP, Minta Sekolah Bentuk Tim TPPK Cegah Kekerasan

Namun yang jadi masalah adalah ketika di wilayah yang tidak ada sungai atau irigasi. Untuk wilayah itu, pihaknya sedang mengajukan ke kementrian pertanian agar dicarikan sumber air baru atau sumber air tanah dangkal dengan kedalaman pengeboran 40-70 meter.

Akan tetapi sampai saat ini pihaknya sudah berkirim surat dengan Kementan namun belum ada respon balik. Diharapkan dalam waktu dekat ada respon dari Kementan.

"Kita selalu follow up kepada kementrian pertanian supaya ada sumber air tanah dangkal. Karena di wilayah ini yang tidak ada sumber airnya tidak bisa solusi lain kecuali dengan sumber air tanah dangkal atau sumber air tanah dalam," ucapnya.

Yuli mengatakan, kekeringan dan puso di Kabupaten Serang berpotensi bertambah. Terlebih ketika melihat kondisi BMKG walau beberapa hari ke belakang ada hujan tapi hujan sekilas.

"Informasi dari BMKG ini masih sampai Oktober masih kemarau panjang, sehingga antisipasinya kita mengidentifikasi lokasi yang ada airnya sampaikan pompa dan selangnya," katanya.

Ia mengatakan, pertambahan kekeringan setiap hari selalu bertambah termasuk pusonya.

"Kita update setiap hari, karena petugas kita penyuluh dan POPT update terus terkait kekeringan, karena itu jadi fokus utama kita," ucapnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah