Mengenal Sejarah Berdirinya Stasiun Tangerang, Jadi Primadona Sejak Era Batavia hingga Kini

- 24 September 2023, 09:30 WIB
Penampakan Stasiun Tangerang, yang hingga kini menjadi salah satu stasiun KA tersibuk.
Penampakan Stasiun Tangerang, yang hingga kini menjadi salah satu stasiun KA tersibuk. /Dok. KAI/

 

Pada saat itu, SS selaku perusahaan kereta api negara membangun jaringan kereta api di lintas barat Batavia sampai ke Anyer.

Pada lintas tersebut perusahaan kereta api ini membangun juga jalur persimpangan dari Duri ke Tangerang melalui Staatblad No. 180 tanggal 5 Juli 1896.

Jalur lintas Duri-Tangerang ini yang memiliki panjang 19 kilometer diresmikan pada tanggal 2 Januari 1899.

Bersamaan dengan itu, SS juga meresmikan stasiun Tangerang yang merupakan tempat pemberhentian akhir litas Duri-Tangerang.

Pada lintas Duri-Tangerang, dibangun juga beberapa stasiun atau halte pemberhentian lain yaitu Halte Duri, Halte Pesing, Stasiun Rawabuaya, Halte Kalideres, Stasiun Poris, Stasiun Batuceper dan Stasiun Tanahtinggi.

Selama beroperasi, Stasiun Tangerang dimanfaatkan sebagai tempat naik turunnya penumpang serta barang. Di tahun 1935, tercatat terdapat 12 kali operasional kereta api setiap harinya.

Waktu tempuh yang dibutuhkan lintasan Duri-Tangerang yaitu sekitar 50 menit dan juga tersedia dua rangkaian yaitu rangkaian khusus kelas 3 dan rangkaian campuran antara kelas 2 dan 3.

Kelas 2 diperuntukan bagi orang Cina atau Timur Asing dan pengusaha pribumi sedangkan kelas 3 untuk orang pribumi.

Pada saat itu, barang yang diangkut oleh rangkaian kereta api lintas Duri-Tangerang sebagian besar berupa hasil-hasil pertanian.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: KAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x