Sejarah 'Jalur Maut' Kereta Api Saketi Bayah, Ada Jembatan Tua nan Kokoh Saksi Bisu Kejinya Penjajah Jepang

- 26 September 2023, 18:45 WIB
Puing jembatan bekas lintasan rel Kereta Api Saketi Bayah di Cihara, Kabupaten Lebak Banten/tangkapan layar YouTube/channel Botol Kecap Cikotok
Puing jembatan bekas lintasan rel Kereta Api Saketi Bayah di Cihara, Kabupaten Lebak Banten/tangkapan layar YouTube/channel Botol Kecap Cikotok /

Pada Maret 1944 Jalur Kereta Api Saketi Bayah selesai dibangun dan diresmikan pada 1 April 1944, lintasan kereta api ini dioperasikan oleh penjajah Jepang.

Kereta Api Saketi Bayah mampu mengangkut sekitar 300 ton batubara setiap harinya dan okupansi penumpang bisa mencapai 800 orang perhari.

Jalur Kereta Api Saketi Bayah melintasi 3 stasiun besar yakni Stasiun Saketi, Stasiun Malingping dan Stasiun Bayah.

Selain itu jalur kereta api ini melintasi juga stasiun kecil atau halte yaitu di Cimanggu, Kaduhauk, Jasulang, Pasung, Kerta, Gintung, Cilangkahan, Sukahujan, Cihara, Panyawungan dan Gunung Madur.

Setelah Indonesia merdeka antara tahun 1945 - 1946 jalur Kereta Api Saketi Bayah dikelola oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).

Tahun 1946 - 1947 jalur kereta api ini sempat berhenti beroperasi karena terjadi kekacauan akibat situasi peperangan.

Jalur Kereta Api Saketi Bayah kembali beroperasi mulai tahun 1948 hingga 1951.

Dan pada tahun 1951 jalur Kereta Api Saketi Bayah terpaksa ditutup karena pemasukannya sangat minim dan tidak sebanding dengan biaya operasionalnya yang tinggi.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Botol Kecap Cikotok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah