Burung Camar merupakan varian burung yang paling sering terlihat di pulau ini.
Selain itu pulau ini dinamakan Pulau Manuk, karena bentuk pulau menyerupai paruh burung yang bengkok di bagian ujungnya.
Pulau Manuk memiliki pantai dengan pasir putih yang halus, bibir pantai yang panjang.
Sebelum menyebrangi jembatan Pulau Manuk, terdapat hamparan tanah luas.
Konon tanah luas tersebut dahulu pernah didirikan stasiun kereta api yang menghubungkan Pulau Manuk dengan Saketi dan Rangkasbitung.
Stasiun kereta api tersebut dibangun oleh tenaga kerja Romusha pada zaman penjajah Jepang dan menewaskan sekitar 93.000 pekerja.
Yang menyedihkan pemakaman massal para Romusha tersebut saat ini tidak lagi ada tanda-tanda areanya sebelah mana.
Baca Juga: Rumah Heritage Eks Kolonial Belanda di Cimarga Lebak Banten, Saksi Harum 'Penghasil Kelapa Hibrida'