Network
KABAR BANTEN - Di Cisauk Kabupaten Tangerang Banten terdapat sebuah rumah tua peninggalan Kolonial Belanda.
Rumah tua tersebut menyimpan banyak cerita dan sejarah tentang perjuangan masyarakat Tangerang menghadapi penjajah Kolonial Belanda.
Penasaran dengan sejarah rumah tua di Cisauk Tangerang Banten ini, simak terus artikel berikut sampai tuntas.
Dikutip Kabar Banten dari video YouTube channel Legenda senja, inilah sejarah rumah tua markas komando militer Kolonial Belanda di Cisauk Kabupaten Tangerang Banten:
Rumah Tua Cisauk
Di Cisauk arah menuju Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Banten terdapat sebuah rumah tua peninggalan Kolonial Belanda.
Letaknya tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Cisauk jurusan Rangkasbitung - Tanah Abang dan berdekatan dengan daerah pemukiman elite BSD Tangerang.
Konon rumah tua bergaya Eropa tersebut merupakan Markas Komando Pasukan KL (Pasukan Kerajaan Belanda) dan KNIL (Pasukan Kerajaan Belanda yang banyak merekrut orang lokal Indonesia) guna memantau wilayah Tangerang.
Jalur jalan raya di depan rumah tua selalu dilalui oleh truk-truk besar bermuatan pasir dari Bogor ke arah BSD.
Di area rumah tua terdapat sebuah bungker atau ruang bawah tanah dengan luas sekitar 3x4 meter, salah satu jalan keluarnya diduga menuju area persawahan.
Ruang bawah tanah atau bungker tersebut diperkirakan mampu menampung sekitar kurang lebih 20 orang.
Di tembok kamar depan terdapat beberapa coretan diantara tertulis 'markas komando 22 Januari 1949'.
Tahun 1949 Indonesia sebenarnya sudah merdeka tapi Belanda memang cuma mengakui kemerdekaan Republik Indonesian (RI) hanya Sumatera, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Pengakuan Belanda tersebut tercantum dalam
Perjanjian Indonesia dan Belanda di atas kapal perang milik Amerika, USS Renville pada tahun 1948 atau terkenal dengan nama Perjanjian Renville.
Dalam perjanjian tersebut terdapat garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan Belanda, konsekuensi dari hal ini tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur ke wilayah RI.
Dan dalam garis demarkasi tersebut, Cisauk Tangerang termasuk dalam wilayah yang dikuasai oleh penjajah Belanda.
Perselisihan terkait wilayah-wilayah terbagi dalam demarkasi tersebut baru berakhir pada Desember 1949.
Fisik rumah tua peninggalan Kolonial Belanda
Rumah tua ini memiliki beranda dengan 4 pilar besar yang sampai saat masih tegak berdiri kokoh.
Sebagian tembok bangunannya sudah rapuh dan telah roboh.
Daun pintu bagian dalam dan kusen sudah hilang, lantai berubin sederhana zaman dahulu.
Terdapat lubang ventilasi pada atap ruang tengah dengan ukuran 2 x 2 meter.
Dinding ruang dalam bersih dari coretan kecuali kamar depan yang terdapat coretan 'markas komando'.
Saat ini bagian paviliun rumah tua telah dimodifikasi menjadi tempat usaha menjahit.
Yang sebelumnya pada tahun 1929 diketahui rumah tua ini milik pegawai perkebunan karet Belanda bernama Tian Chin.
Pada tahun 1987 pernah difungsikan sebagai wihara dan sekolah.
Demikian sejarah rumah tua markas komando militer Kolonial Belanda di Cisauk Kabupaten Tangerang Banten, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***
