Mengaku Terdampak Tiktok Shop, Pedagang di Kabupaten Serang Banting Stir ada dari Jual Kerudung ke Nasi Uduk

- 3 Oktober 2023, 10:46 WIB
Pedagang di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang yang mengaku terdampak dengan kemunculan aplikasi Tiktok dan online shop, Senin 2 Oktober 2023.
Pedagang di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang yang mengaku terdampak dengan kemunculan aplikasi Tiktok dan online shop, Senin 2 Oktober 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

Sementara satu toko lainnya masih beroperasi dikelola istrinya dan hampir gulung tikar.

"Istri masih jualan di dalam jual kerudung, kalau gak buka kerudung buat besok pakai (makan) apa. Yang satu juga sudah goyang (mau bangkrut) makanya sebelum jatuh cari batu loncatan jangan sampai tiarap dulu," tuturnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: 10 Pertanyaan Sederhana Ini Bisa Ketahui Bunga yang Sesuai dengan Kepribadian Kamu

Bukan tanpa sebab dirinya berjualan nasi uduk, jualan yang dijalaninya itu adalah hasil serangkaian percobaan yang dilakukan oleh dia.

Dimana sebelumnya pernah pula jualan es campur, es coklat, kelapa muda bahkan bakso. Akan tetapi semua usahanya ambruk.

"Akhirnya saya jalanin usaha mertua saja (jualan nasi uduk) istri sama mertua yang masak saya jualan saja," katanya.

Dia mengaku baru seminggu berjualan nasi uduk. Alasan ia berjualan di trotoar dan memilih jadi PKL pun bukan tanpa sebab, menurut dia saat ini sewa toko mahal sudah diatas Rp5 juta. Sementara jika PKL hanya bayar uang keamanan.

"Saya masih nunggu yang nariknya. Yang penting usaha tenang daripada sewa toko juta juta. Karena bukan satu dua di jalan jalan disini banyak sebulan buka toko terus tutup kan kasihan," ucapnya.

Menurut dia ketika belum muncul Tiktok Shop dan online shop, omzet berjualan kerudung bisa untuk memenuhi kebutuhan harian dan sekolah anak anaknya. Sedangkan saat ini untuk membayar cicilan pun masih nunggak.

"Bukan merugikan lagi, bagi saya ini sangat merugikan. Tanah Abang saja KO. Sekarang keluar tiiga potong sehari sudah bagus sebelumnya pedagang gak bisa diukur isi kantongnya, sekarang cari Rp100 ribu saja susah carinya. Bahkan pernah seharian gak dapat. Lebih kecewanya malah banyak harga kerudung (di pasar) diadu sama harga online, mau gimana gak bisa apa apa kita," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah