Berhasil Tekan Stunting di 2022, Pemprov Banten Raih Insentif Fiskal Rp5,7 Miliar

- 7 Oktober 2023, 08:10 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menerima dana insentif fiskal atas keberhasilan menurunkan angka stunting
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menerima dana insentif fiskal atas keberhasilan menurunkan angka stunting /Adpimpro Dokpim Setda Banten/

KABAR BANTEN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menerima penghargaan pada kategori percepatan penurunan stunting berupa dana insentif fiskal tahun berjalan 2023 sebesar Rp5.723.149.000.

Penghargaan dana insentif fiskal diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat kepada Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar di Istana Wakil Presiden RI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 6 Oktober 2023.

Al Muktabar mengucapkan terima kasih telah diberikannya penghargaan kepada Pemprov Banten atas upaya yang sudah dilakukan selama ini dalam penanganan stunting. Menurutnya, penghargaan ini bukanlah sebuah tujuan dari apa yang sudah dilakukan selama ini.

Baca Juga: DP3AP2KB Sebut Stunting di Kota Cilegon Berkurang

"Sejatinya, penghargaan ini adalah sebuah efek dari kinerja bersama seluruh stakeholder di Provinsi Banten. Melalui berbagai program yang dilakukan, secara bersama-sama dan bergotong royong dengan sungguh-sungguh dan serius," ungkapnya dalam siaran pers.

“Tentu jangan sampai kita berpuas diri dengan penghargaan yang diraih ini. Karena penanganan stunting harus terus digalakkan sehingga input dan output dari proses itu bisa lebih baik lagi,” tutur Al Muktabar.

Diungkapkan, Pemprov Banten melaksanakan program input yang harus terus dilakukan dalam rangka pencegahan stunting. Salah satunya dengan melakukan tindakan preventif kepada perempuan yang akan memasuki usia pernikahan. Mereka diberikan tambahan vitamin, memberikan pendampingan kesehatan serta edukasi.

Baca Juga: Usai Dilantik Kepala DKBPPPA Diminta Turunkan Angka Stunting, Bupati Serang: Jangan Cuma Dibelakang Meja

“Di tingkat kuratif, kita melakukan intervensi dengan memberikan bantuan makan bergizi dan berprotein tinggi seperti telur dan susu. Sedangkan dalam bentuk intervensi khusus, kita melakukannya dengan pendekatan medis,” jelas Al Muktabar.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x