Sejarah dan Fakta Menarik Suku Baduy yang Harus Diketahui

- 11 Oktober 2023, 15:01 WIB
Masyarakat Suku Baduy Kabupaten Lebak Banten saat melaksanakan tradisi adat Seba.
Masyarakat Suku Baduy Kabupaten Lebak Banten saat melaksanakan tradisi adat Seba. /Kemenparekraf

KABAR BANTEN - Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memutus layanan internet di wilayah Suku Baduy Dalam. Pemutusan layanan itu, berdasarkan usulan Lembaga Adat Baduy terkait penghapusan layanan internet di wilayah ulayat mereka.

 

Alasan Suku Baduy Dalam menolak adanya internet di wilayah mereka, karena bisa mengakibatkan merosotnya moral generasi yang bisa mengakses berbagai konten yang bertentangan dengan adat.

Perlu diketahui, Suku Baduy adalah masyarakat adat sub-etnis Suku Sunda yang mendiami wilayah pedalaman Kabupaten Lebak Banten. Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok masyarakat adat, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Baduy Luar umumnya lebih terbuka menerima modernisasi dari dunia luar seperti penggunaan kendaraan bermotor, peralatan elektronik hingga adanya layanan internet.

Sedangkan Baduy Dalam umumnya lebih tertutup dan tidak menerima modernisasi. Baduy Dalam masih memegang teguh konsep pikukuh yang berlandaskan pada ajaran Sunda Wiwitan.

 

Sejarah Suku Baduy

Orang Baduy menyebut dirinya sebagai Urang Kanekes atau Orang Kanekes. Kata “Baduy” merupakan sebutan dari peneliti Belanda yang mengacu pada kesamaan Suku Baduy dengan kelompok Arab Badawi yang suka berpindah-pindah tempat.

Asal-usul Suku Baduy dikaitkan dengan keberadaan kerajaan Pajajaran pada abad ke 11-12 masehi. Kala itu, Kerajaan Pajajaran yang dipimpin Prabu Siliwangi menguasai daerah Banten, Bogor, Priangan, hingga Cirebon.

Pada abad ke 15 masehi, Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu Walisongo dan penguasa Cirebon menyebarkan ajaran Islam ke wilayah Banten. Saat itu, masyarakat Banten masih memegang teguh ajaran leluhur Sunda Wiwitan.

 

Masuknya agama Islam ini mengakibatkan banyaknya masyarakat Banten yang memilih untuk meninggalkan Kerajaan Pajajaran dan masuk ke hutan di wilayah selatan Banten. Kini, keturunan orang-orang tersebut dikenal sebagai Suku Baduy.

Baduy Dalam memiliki ciri khas memakai baju sangsang putih hasil jahitan tangan, ikat kepala putih, dan sarung biru tua. Sementara Baduy Luar, memiliki ciri khas pada pakaian yang serba hitam dan ikat kepala biru tua.

Fakta Menarik Suku Baduy

1. Suku Baduy Dalam menamai dirinya sebagai orang Kajeroan. Sedangkan, Suku Baduy Luar disebut dengan orang baduy luar atau Panamping.

 

2. Wilayah Baduy Dalam tidak memiliki layanan internet. Sementara wilayah Baduy Luar masih dapat dijangkau dengan sinyal internet.

Baca Juga: Ingin Berkunjung ke Baduy Dalam? Ini 5 Aturan yang Wajib Dipatuhi Wisatawan Saat Berkunjung

3. Masyarakat Suku Baduy menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Salah satu ajaran Sunda Wiwitan yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Suku Baduy adalah kepercayaan dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

4. Masyarakat Suku Baduy lebih senang melakukan berbagai kegiatan dengan jalan kaki.

 

5. Dalam upaya melestarikan budaya, Suku Baduy menetapkan satu wilayah keramat yang dinamakan Tanah Kanekes.

6. Suku Baduy dikenal karena masih memegang nilai-nilai yang sangat kuat, seperti saling menghormati, gotong royong, menjaga kebersihan, dan melestarikan alam.

7. Suku Baduy memiliki tradisi adat Seba (persembahan). Seba merupakan upacara tradisi dengan mendatangi para Panggede, yaitu kepala pemerintahan di daerah Banten. Seba ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah