KABAR BANTEN - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banten Ade Hidayat mengkritik alokasi dana pinjaman untuk pembangunan Sport Center. Menurutnya, pembangunan jalan di kabupaten/kota akan lebih menyentuh masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi.
Menurutnya, jika ingin menyentuh masyarakat secara luas, alokasi dana pinjaman pada bidang infrastuktur salah satunya untuk membantu kabupaten/kota dan desa membangun jalannya. Adapun skema penganggaranya melalui hibah.
"Langkah sangat mungkin, hibah dalam barang dan jasa kan sangat mungkin dilakukan. Saya menilai pembangunan jalan kabupaten/kota dan desa akan lebih berdampak pada ekonomi masyarakat secara keseluruhan dibanding pembangunan sport center," katanya, Ahad 6 September 2020.
Pembangunan jalan kabupaten/kota dan desa bisa menciptakan wisata baru dan mempercepat aktivitas ekonomi masyarakat.
"Pengiriman hasil produk bisa cepat, petani mudah menjual barang, dan di samping jalan juga akan banyak tumbuh pedagang-pedagang yang mereka adalah masyarakat Banten," ujarnya.
Baca Juga : Pinjaman Pemprov Banten ke Pemerintah Pusat, Ratusan Miliar untuk Pembangunan Sport Center
Selain jalan, Pemprov Banten juga harus mengalokasikan dana pinjaman untuk membantu pengembangan wisata di kabupaten/kota, mulai dari aksesibilitas sampai amenitas.
"Bagi Banten wisata dapat menjadi salah satu roda yang menggerakan ekonomi. Banyak wisata alam, budaya. Untuk apa kalau tidak dikembangkan, dikelola dengan baik dan membuat wisatawan tertarik," tuturnya.
Nilai pinjaman yang diajukan Pemprov Banten kepada PT SMI cukup fantastis senilai Rp 4,9 triliun. Menurutnya, sangat perlu dipikirkan oleh Pemprov Banten bagaimana mendorong pendapatan agar pembayaran cicilan tak membebani APBD dikemudian hari. "Tambah sektor baru yang bisa meningkatkan pendapatan," ucapnya.