Akibatnya petani di Kabupaten Serang didominasi oleh petani usia lanjut, milenial berkurang.
Oleh karena itu hal tersebut menjadi tantangan DKPP.
Kedepan pihaknya akan mencoba memberikan penyuluhan kepada kaum milenial agar bisa bertani.
Apalagi saat ini petani tidak harus membawa cangkul dan bermotor kotoran.
"Sekarang ada alat modern trakator, combine itu yang harus disosialisasikan. Jadi image anak muda petani itu kotor kotoran bermain dengan lumpur bawa cangkul, sabit, padahal sudah banyak teknologi lebih canggih tanpa harus bermotor kotoran," ucapnya.
Selain petani berkurang kata Suhardjo, jumlah luasan lahan pertanian pun mulai berkurang karena adanya aluh fungsi lahan.
Berdasarkan data BPS ada penurunan sekitar 1.000 hektare.
"Itu data BPS tapi belum dirilis. Ini tantangan buat kita, karena berbanding terbalik dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk kita semakin meningkat lahan pertanian berkurang, tantangan supaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang ada," ucapnya
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi pertanian, agar kebutuhan pangan di Kabupaten Serang tetap terpenuhi.
"Berkurang sekitar 1.000 Hektare, itu alih fungsi jadi perumahan, pabrik dan lainnya itu di luar LP2B," katanya.