Menurut dia Kabupaten Serang lahan pertanian begitu luas, sehingga semua hal untuk pengelolaannya harus benar benar disiapkan penyuluh.
Kemudian perkara estafet pertanian ke generasi berikutnya, apabila pertanian tidak menjanjikan dari sisi ekonomi maka anakjda tidak mau bertani.
"Padahal kita punya persoalan pengangguran dan pertanian ini jadi solusi luar biasa itu menurunkan pengangguran. Karena menarik jumlah tenaga kerjanya banyak dan bisa turun temurun usia tidak dibatasi dari sepuh sampai di luar usia sekolah bisa masuk dunia pertania," katanya.
Kedepan ia juga berharap ada produk unggulan di Kabupaten Serang untuk bisa menarik investor pertanian.
Sebab apabila produk yang ada sifatnya tanggung, semisal semangka di semua kecamatan ada maka investor tidak tertarik.
Investor akan tertarik pada skala besar.
"Kalau sekarang ini pasar yang sudah datang baru sedap malam, buah naga, melon. Itu tadi disampaikan kalau misalnya di Waringinkurung melon kuning itu jadi andalan sudah satu kecamatan melon. Jadi investor biasanya tertarik kalau jumlahnya besar, kalau kecil-kecil dia gak berbanding dengan invest yang dia keluarkan continuitas produk hasil pertaniannya dari jumlahnya," ucapnya.
Tatu juga menyoroti masalah jumlah penyuluh pertanian yang belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah desa.
Jumlah penyuluh ada 138 orang terdiri dari 105 PNS, 23 PPPK dan 10 THL. Sementara jumlah desa ada 326.