Klinik Utama Bakti PMI Banten Diresmikan, Akan Sediakan 11 Mesin Pelayananan Hemodialisa

- 14 November 2023, 20:52 WIB
Sekretaris PMI Banten dr Rahmat Fitriyadi saat menjelaskan terkait Klinik utama bakti usai diresmikan, Selasa 14 November 2023
Sekretaris PMI Banten dr Rahmat Fitriyadi saat menjelaskan terkait Klinik utama bakti usai diresmikan, Selasa 14 November 2023 /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - PMI Provinsi Banten meresmikan Klinik Utama Bakti di Markas PMI Banten Kalodran Kota Serang, Selasa 14 November 2023. 

 

Klinik Utama Bakti PMI Banten tersebut nantinya akan dilengkapi pelayanan cuci darah atau Hemodialisa. 

Dimana di Klinik Utama Bakti PMI Banten tersebut akan disiapkan 11 mesin untuk pelayanan Hemodialisa.

Hadir dalam peresmian tersebut, perwakilan PMI Provinsi Banten, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim, Staf Ahli Gubernur Banten Komari, Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginanjar, Direktur PT Masa Cipta Husada (MCH) Andreas Ja’far, Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Dodot Adikoeswanto dan sejumlah perwakilan perusahaan yang menjadi sahabat dan mitra PMI Banten.

Sekretaris PMI Provinsi Banten dr Rahmat Fitriyadi mengatakan salah satu tugas PMI adalah memberikan pelayanan kesehatan. 

Selain ada donor darah juga ada penanganan bencana. 

"Alhamdulillah sekarang ini ada beberapa kegiatan tambahan di PMI Banten seperti ada gedung diklat, tempat uji kompetensi, selain itu ada gedung regional di depan. Terakhir ada klinik," ujarnya kepada Kabar Banten.

Ia mengatakan klinik tersebut bernama klinik utama karena untuk pelayanan utama sifatnya. 

Dimana disana ada dokter spesialis, dokter umum, dan gawat darurat. 

"Terkait klinik ini kita terus berupaya namanya rencana membuat klinik Hemodialisa kita berproses. Karena dalam proses sebuah perizinan klinik harus ada izin klinik utamanya dulu, setelah ada baru ada izin pelayanan Hemodialisa. Alhamdulillah sekarang kita sedang berproses semuanya," ucapnya.

Rahmat mengatakan pengelolaan klinik tersebut diserahkan secara profesional keapda mitra sahabat PMI. 

Agar kemudian klinik tersebut bisa berkesinambungan dan tumbuh berkembang serta bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar yang membutuhkan. 

"Memang bagi masyarakat yang membutuhkan cuci darah untuk Banten barat masih tinggi. Sehingga dengan hadirnya klinik utama ini akan membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pelayanan," katanya.

Ia mengatakan dalam pembukaan tersebut telah banyak masukan yang didapat. 

Diantaranya dari staf ahli Gubernur Banten yang menyebutkan bahwa semua harus ada keterkaitan dengan BPJS, agar masyarakat lebih mudah.

"Untuk BPJS di Banten hampir 90 persen sudah UHC. Sehingga akan membantu masyarakat kita dapat akses layanan kesehatan terutama layanan kesehatan rujukan utama, didasari layanan primer," ucapnya.

Rahmat mengatakan untuk Hemodialisa ditargetkan memiliki enam mesin untuk layanan. 

Sementara untuk pelayanan sendiri Hemodialisa berupa layanan rawat jalan bukan rawat inap. 

"Jadi nanti kita siapkan enam mesin setelah enam mesin, kita akan tambah lagi sesuai kebutuhan masyarakat. Jadi total rencana 11 mesin, 10 mesin reguler satu mesin infeksius," katanya. 

Ia mengatakan yang terpenting saat ini klinik Hemodialisa berproses dulu. 

Sebab izin tersebut disampaikan melalui Kota Serang, kemudian ke Provinsi hingga ke Kemenkes. 

Dimana dalam pengelolaannya klinik Hemodialisa akan menggunakan singel use studi. 

"Singel use studi artinya pengelolan semua bahan habis pakai klinik sekali pakai. Nah ini jadi keunggulan kita disini dan seperti yang kita tahu bahwasanya klinik Hemodialisa singel use itu masih sangat sedikit sehingga ini jadi kekuatan kami memberi pelayanan lebih berkualitas pada masyarakat," ucapnya.

Rahmat mengatakan pelayanan Hemodialisa satu siklus membutuhkan waktu 4-5 jam, sehingga satu hari bisa dua siklus. 

Apabila ada 10 mesin reguler maka sehari bisa 40 pasien yang terlayani sehari. 

"SDM alhamdulillah ada dokter umum, spesialis 2, apoteker, perawat, administrasi dan lainya sudah ada tinggal berproses dapat izin Hemodialisa. Targetnya bulan ini kita bisa terima pasien, karena kita harus berusaha dulu dengan BPJS sehingga akan mempermudah masyarakat," katanya.

Pengurus PMI Pusat dr Ritola Tasmaya mengatakan PMI pusat mengapresiasi inisiatif dari PMI Banten untuk membangun klinik utama. 

Dirinya berharap klinik bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat di Serang dan sekitarnya. 

"Klinik ini membuktikan bahwa PMI itu memberi pelayanan pada masyarakat yang sangat baik bukan hanya pada waktu bencana tapi juga waktu tidak ada bencana. Saat bencana PMI Banten ini bekerja keras karena seluruh barang untuk Sumatera Selatan, Lampung dan Banten dikirim dari gudang Provinsi Banten, dan itu memperlihatkan betul betul suport dan manajemen yang baik dari PMI Banten," ujarnya.

Diluar bencana kata dia PMI Banten juga memberikan pelayanan yang sangat baik untuk masyarakat, baik bidang kesehatan, sosial dan lainnya. 

Tentunya hal itu tidak lepas dari manajemen yang baik dan leadership ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah. 

Ia mengatakan se Indonesia, PMI yang sudah punya Klinik Hemodialisa sudah banyak. 

Tapi menurut dia dari beberapa provinsi yang sudah ada, Banten salah satu yang terbaik. 

Saat ini memang belum lengkap, namun berdasarkan laporan yang diterimanya klinik di PMI Banten akan menjadi satu klinik yang benar benar paripurna untuk memberikan pelayanan.

"Apalagi dengan dukungan pelayanan Hemodialisa untuk cuci darah yang tentunya bagi penderita penyakit ginjal itu merupakan satu suport antara hidup dan mati. Jadi betul betul berkaitan dengan nyawa manusia, oleh karena itu saya ucapkan apresiasi sangat tinggi untuk PMI Banten yang telah inisiasi bangun klinik Hemodialisa ini," ucapnya. ***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah