Sehingga, para petani bisa lebih maksimal menggarap lahan pertaniannya.
"Kalau lihat kebutuhan, idealnya itu 400 liter. Itu ukuran buat traktor saja, dan ada kebutuhan lainnya," ujarnya.
Selain BBM, kata dia, para petani juga mengeluhkan sejumlah hal yang berkaitan dengan kebutuhan pertanian.
Salah satunya beberapa peralatan pertanian untuk menunjang kerja petani, terutama pada masa tanam saat ini.
"Makanya kami minta bantuan peralatan tani kami ditambah lagi tiap tahunnya. Yang paling vital traktor, alat bajak sawah," tuturnya.
Sebab, selama ini dalam satu tahun pemerintah hanya memberikan bantuan traktor khususnya, sebanyak satu atau dua unit.
Sedangkan, dalam satu kecamatan terdapat beberapa kelompok tani yang juga membutuhkan alat tersebut.
"Kalau hanya satu dua unit dan dipakai bergantian, tentunya traktor akan cepat rusak. Makanya, saya minta satu tahun minimal lima unit (Traktor) untuk satu kecamatan," ucapnya.
Kelompok tani lainnya, yang tergabung dalam KTNA Kecamatan Kasemen, Kota Serang Gatot Wahyudi mengeluhkan terkait pembelian pupuk yang juga dibatasi oleh pemerintah.