Network
KABAR BANTEN - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Pasar Lama Kota Serang di luar kawasan Serang Plaza menolak untuk direlokasi atau dipindahkan ke dalam area dan menempati selasar beberapa blok.
Penolakan tersebut, berdasarkan pengalaman para pedagang yang sempat menempati area Serang Plaza selama beberapa waktu, dan mengalami penurunan omzet lebih dari 70 persen.
Seorang pedagang di Pasar Lama, Dea mengatakan, pedagang yang berada di luar area Serang Plaza menolak untuk dipindahkan ke area dalam plaza, dengan alasan sepi pengunjung.
"Kami keberatan, karena mulai jualan dari sore sampai malam, dan kami tidak menganggu jalan, tidak menyebabkan kemacetan," katanya.
Sebelumnya dia mengaku, sempat mengikuti arahan dari Pemerintah Kota Serang untuk masuk ke area dalam Serang Plaza.
Namun, dalam semalam pelanggan yang datang membeli dagangannya hanya beberapa orang saja.
"Saya pernah jualan di dalam, tapi yang ada tidak terjual. Berkurangnya lebih dari 70 persen, makanya kami balik lagi ke sini (Jalan)," ucapnya.
Para pedagang sepakat pindah, apabila Pemkot Serang memindahkan seluruh pedagang yang berada di kawasan Royal dan Jalan Diponegoro dipindahkan juga ke area Serang Plaza.
Sehingga, kuliner malam benar-benar terpusat dan tidak terkesan tebang pilih dalam menertibkan pedagang.
"Ya, kecuali semua pedagang dipindahkan. Baru kami mau ikut, memang sosialisasinya cuma minta kami pindah saja," tuturnya.
Pedagang lainnya, Toni pun mengatakan hal yang sama dan menolak untuk pindah apabila pedagang di Jalan Diponegoro serta Royal tidak ikut direlokasi.
Baca Juga: Pasar Lama Kota Serang Jadi Zona Kuliner, Pedagang Diminta Tempati Serang Plaza
Sebab, yang mengakibatkan kemacetan bukan pedagang di Pasar Lama, dan para pedagang yang berada di Jalan SA Tirtayasa Royal, serta Jalan Diponegoro harusnya ikut dipindahkan bersama mereka.
"Kalau semua dipindahkan, saya siap pindah, saya ikut aturan pemerintah buat pindah. Karena terlalu berat kalau hanya kami saja, omzet menurun drastis," ucapnya.***
