Saat itu Santoso menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suatu rasa kehilangan besar bagi Maria Ulfah, di mana negerinya mengalami kejatuhan sekaligus pada waktu yang sama kehilangan sang suami.
Setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, Maria Ulfah tetap menjabat sebagai sekretaris kabinet.
Menurut Maria Ulfa pekerjaan sebagai sekretaris kabinet dianggap lebih berat daripada tugas sebagai menteri.
Sekalipun saat menjadi menteri Maria Ulfah cukup menghadiri rapat-rapat kabinet dan mengambil keputusan-keputusan. Namun sebagai Kepala Sekretariat Kabinet ia bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan-keputusan tersebut.
Pada masa Kabinet Juanda tahun 1957, Maria Ulfa diberi tugas melakukan perjalanan ke Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk mempelajari sistem-sistem pemerintahan.
Hasil dari perjalanan ini adalah didirikannya Lembaga Administrasi Negara pada 5 Mei 1958.
Kepedulian Maria Ulfah terhadap masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya juga dibuktikan dengan mengadakan pendidikan untuk memberantas buta huruf.
Aktivitas Maria Ulfa tersebut juga tidak membuatnya melupakan tekad untuk memperbaiki kondisi hidup wanita Indonesia.