Pertama Kali di Provinsi Banten, Kenaikan Covid-19 Lebih dari 100 Kasus Dalam Sehari

- 16 September 2020, 07:08 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5 /

KABAR BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mencatat, kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Banten untuk pertama kalinya lebih dari 100 kasus. Kenaikan itu salah satunya disebabkan semakin masifnya mobilitas masyarakat.

Berdasarkan data Dinkes Banten, terjadi penambahan positif Covid-19 Selasa 15 September 2020. Jumlah penambahan sebanyak 137 kasus dengan rincian Kabupaten Tangerang 38 kasus, Kota Cilegon 27 kasus, Kota Tangerang 26 kasus, Kabupaten Lebak 19 kasus, Kabupaten Serang 10 kasus, Kabupaten Pandeglang 7 kasus, Kota Tangsel 7 kasus, dan Kota Serang 3 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji H mengatakan, dalam sejarah covid di Banten, baru hari ini penambahan kasus di kabupaten/kota Banten per hari lebih dari 100. Ada beberapa penyebab yang membuat peningkatan kasus itu. Pertama, semakin masifnya swab PCR yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten/Kota dan Provinsi melalui kegiatan tracing dan screening.

"Kedua, mobilitas masyarakat semakin tinggi. Ketiga, menurunnya kesadaran masyarakat terhadap sense of crisis pandemic Covid-19 dalam penerapan protokol kesehatan. Keempat, belum optimalnya penerapan protokol kesehatan di semua sektor," katanya, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga : Perkembangan Covid-19 di Kota Serang : Banyak Klaster Keluarga Bermunculan

Atas kondisi itu diperlukan beberapa langkah. Pertama, dukungan semua elemen untuk dapat mengimplementasikan Pergub 45 Tahun 2020 yang merupakan perubahan atas Pergub 38 Tahun 2020 tentang Penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Banten.

"Kedua dukungan semua elemen untuk melakukan edukasi dalam membangkitkan sense of crisis pandemi Covid-19 di masyarakat," katanya.

Ketiga, bagi warga positif covid tanpa gejala atau dengan gejala ringan yang memilih isolasi mandiri, untuk disiplin menerapkan tatacara isolasi mandiri yang benar. "Agar tidak menjadi pemicu bertambahnya klaster keluarga. Bersama satukan visi dan misi serta bergandeng tangan tanpa harus menyalahkan dengan satu tujuan yakni menyelamatkan rakyat Banten," ujarnya

Klaster keluarga

Sementara itu, grafik angka positif Covid-19 terus naik di Kota Cilegon. Bahkan pada pertengahan di September ini sudah tembus di angka 100 kasus. Plt Kadinkes Dana Sujaksani mengatakan, bertambahnya angka tersebut seperti fenomena gunung es.

"Jadi, diibaratkan fenomena gunung es, dugaan kuat klaster keluarga yang melakukan isolasi di rumah, kemudian menular, ini baru dugaan," katanya, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga : Hari Ini Bertambah 27 Kasus, Positif Covid-19 di Kota Cilegon Capai 100 Lebih Dalam 15 Hari

Dia mengatakan, berdasarkan data informasi, tercatat angka tertinggi yakni pada awal September 15 kasus, kemudian 10 September 15 kasus, 11 September 23 kasus, 13 September 21 kasus, 14 September 21 kasus. Kemudian saat ini, berdasarkan laporan ada 27 kasus yang masuk data pada Dinkes Cilegon.

"Kalau dijumlahkan dari awal September totalnya 100 kasus lebih angka positif di Kota Cilegon.Belum dihitung dengan bulan Agustus, jadi memang harus ada kehati-hatian dan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data Se-Banten hari ini, Kota Cilegon menduduki posisi 2 terbanyak. Untuk urutan pertama Kabupaten Tangerang dengan 38 kasus. "Jadi, per hari ini semuanya 137 kasus, Kota Cilegon 27 kasus, kedua setelah Kabupaten Tangerang dengan jumlah 38 kasus," tuturnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Ikbal mengatakan, klaster penyebaran Covid-19 di Kota Serang rata-rata berasal dari luar Kota Serang atau impor.

"Seperti kasus yang di perkantoran, sebetulnya bukan berasal dari Kota Serang, tapi kebetulan yang positif ini bekerja di Kota Serang. Kemudian menularkan dengan yang lain, yang tinggal di Kota Serang," ucapnya.

Baca Juga : Jumlah Tes Swab di Kota Serang di Bawah Standar WHO

Kemudian, dari klaster keluarga pun sama halnya seperti pada kasus perkantoran, sehingga menjadi penyebaran itu berasal.

"Sama saja, jadi ada anggota keluarga yang bekerja pulang dan pergi ke rumahnya, setelah itu tidak menerapkan protokol kesehatan sampai akhirnya tertular corona dan menularkan keluarga yang lain," ujarnya.

Dirut Bank Banten positif

Direktur Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa positif Covid-19. Kini, Fahmi sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung.

"Betul, saya terpapar Covid-19 dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit di Bandung," katanya.

Tentang kondisinya telah disampaikan melalui media sosial instragram pribadinya fahmibagusmahesa. Ia menyampaikan bahwa pandemi saat ini belum usai.

"Lonjakan kasus Covid-19 semakin meningkat. Perlu ada kewaspadaan yang lebih untuk turut membantu memutus mata rantai ini," ujarnya.

Menurut dia, terkena Covid-19 bukan aib karena pandemi ini bisa menyerang siapa pun.

"Saya, anda bahkan keluarga tercinta. Mohon dukungan untuk saya dan orang-orang yang terkena virus ini. Jangan lengah dan mengabaikan protokoler Covid-19. Dengan kita menerapkan protokoler covid, sama saja menyelamatkan orang banyak dan keluarga tercinta," ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x