Mayor Daan Mogot yang memiliki nama lengkap Mayor Elias Daan Mogot pun ikut gugur, selain itu ada 2 perwira yakni Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo.
Monumen ini didirikan pada tahun 1993, dengan luas sekitar 500 meter persegi.
Lingkungan Monumen Lengkong sangat asri dan terasa sejuk karena dikelilingi oleh rumput hijau, pohon-pohonan rindang dan tanaman hijau.
Monumen Lengkong berbentuk tembok warna gelap agak melengkung kedalam setinggi lebih dari 2 meter dengan tulisan warna keemasan, di atas tembok monumen terdapat Bendera Merah Putih yang berkibar.
Di badan monumen terdapat tulisan "Pada hari Jumat petang tanggal 27 Januari 1946, telah terjadi peristiwa berdarah di Lengkong/Serpong. Dimana pasukan dari Akademi Militer Tangerang yang dipimpin Mayor Daan Mogot yang tengah merundingkan penyerahan senjata dari pasukan Jepang kepada TRI, secara tiba-tiba sekali telah dihujani tembakan dan diserbu oleh pasukan Jepang. Peristiwa ini mengakibatkan gugurnya 34 Taruna Akademi Militer Tangerang dan tiga perwira TRI, diantaranya Mayor Daan Mogot sendiri".
Selain tulisan tersebut terdapat juga nama-nama Mayor Daan Mogot dan taruna yang gugur.
Tidak jauh dari Monumen Lengkong terdapat 2 rumah tua dan sumur tua yang konon dahulu ditempati oleh penjajah Jepang.
Setiap tanggal 25 Januari Monumen Lengkong ini ramai dikunjungi.