Chindo Tapi Gak China, Emang Ada?

- 7 Maret 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi China ampyang.
Ilustrasi China ampyang. /Freepik/tugkan/

Seiring berjalannya waktu, banyak keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Jawa, membentuk kelompok masyarakat yang dikenal sebagai Chindo Ampyang.

Pernikahan antara keturunan Tionghoa dan Jawa telah menjadi fenomena yang umum di daerah-daerah ini.

Ini menciptakan lingkungan keluarga yang multietnis, multikultural, dan multi-agama.

Pernikahan campuran ini tidak hanya menciptakan keberagaman fisik, tetapi juga menumbuhkan rasa toleransi tinggi dalam keluarga-keluarga Ampyang.

Chindo Ampyang adalah bukti hidup dari proses asimilasi budaya Tionghoa dengan budaya Jawa.

Mereka tidak hanya memelihara warisan budaya leluhur mereka, tetapi juga berhasil menyatukan elemen-elemen budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini menciptakan suasana harmoni yang memperkuat toleransi dan saling pengertian di antara keluarga-keluarga Ampyang.

Salah satu hal yang mencolok dari Chindo Ampyang adalah ciri fisiknya yang unik.

Mereka memiliki campuran ciri-ciri fisik Tionghoa dan Jawa.

Contohnya, kulit yang agak gelap dibandingkan dengan orang Tionghoa pada umumnya, tetapi dengan mata yang mungkin bermata sipit.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Instagram/@cettamandarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah