Seperti harga telur ayam ras, kemudian bawang, cabai merah baik jenis TW atau besar maupun cabai kriting dan cabai rawit merah.
"Memang betul, kondisi sebelum bulan puasa terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Mulai dari beras, telur, cabai, dan bawang. Makanya, sekarang ini kami sedang berupaya menangani kelangkaan bawang dan beras di Kota Serang," ujarnya.
Selain harga barang kebutuhan pokok yang naik, kata dia, masyarakat juga cukup kesulitan untuk mendapatkan barang-barang tersebut.
Sebab, terdapat beberapa jenis komoditas yang tidak ada di pasaran, karena kurangnya pasokan dan peminat yang jarang.
"Bahkan saat ini ada keterbatasan akses masyarakat untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok itu. Inflasi pun sekarang lumayan meningkat," tuturnya.
Maka, sebagai upaya penanggulangan kenaikan harga tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia Banten dan sejumlah pihak lainnya melakukan kegiatan gerakan menanam cepat.
Mulai dari penanaman bawang, cabai, hingga beberapa komoditas lainnya seperti tomat untuk menekan inflasi sekaligus memasok kebutuhan masyarakat.
"Kami ada gerakan menanam bawang di Kecamatan Kasemen, dengan luasan lahan sekitar 2,6 hektare. Kemudian, untuk gerakan tanam cabai masih tersebar lokasinya dan di setiap kecamatan itu ada, dengan luasan total keseluruhan sekitar 17 hektare," ucapnya.
Baca Juga: Turun Rp500, Harga Beras di Kota Serang Masih Tinggi
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, untuk stabilisasi harga dan menekan inflasi di daerah Pemerintah Kota Serang telah melaksanakan gerakan pangan murah.