Network
Kata Eko, banyak anak muda yang mencalonkan diri dalam Pilkada karena dorongan untuk membawa perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan daerah.
"Mereka ingin memberikan solusi inovatif dan progresif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat," tegasnya.
Kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin luas memungkinkan anak muda untuk lebih teredukasi tentang isu-isu politik dan tata kelola pemerintahan.
"Mereka menggunakan platform digital untuk memperluas jangkauan kampanye dan mendapatkan dukungan dari kalangan muda," katanya.
Anak muda ini juga banyak mendapat dukungan dari berbagai komunitas dan organisasi pemuda juga turut mendorong anak muda untuk terlibat dalam Pilkada. Mereka merasa didukung dan memiliki basis massa yang solid untuk meraih kemenangan dalam kontestasi politik.
"Meskipun banyak anak muda yang mencalonkan diri, mereka juga dihadapkan pada tantangan seperti kurangnya pengalaman politik dan persaingan yang ketat. Namun, hal ini juga menjadi peluang bagi mereka untuk belajar dan berkembang sebagai pemimpin masa depan," pungkasnya.
Baca Juga: Pilkada Kota Cilegon 2024, Pengamat Sebut Kombinasi Politisi dan Birokrat Berpotensi Terjadi
Sejauh ini ada beberapa tokoh anak muda di Kota Cilegon yang mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon.
Mereka antara lain pengusaha dan politikus PAN Dede Rohana, politikus Golkar Isro Miroj, politikus Endang Effendi, politikus PKS yang saat ini masih menjabat sebagai wakil walikota Sanuji Pentamarta.
Selain ada juga tokoh wanita seperti Ratu Ati Marliati dari Golkar yang siap bertarung di Pilkada Kota Cilegon 2024.
