Sejarah Menara Air Pandeglang dan Lebak, Cagar Budaya Peninggalan Kolonial Belanda

- 19 April 2024, 14:49 WIB
Potret bangunan Water Toren, Tempat Wisata Sejarah di Rangkasbitung/Tangkapan Layar/YouTube Hilda Rara
Potret bangunan Water Toren, Tempat Wisata Sejarah di Rangkasbitung/Tangkapan Layar/YouTube Hilda Rara /

 Dadan menambahkan setidaknya ada empat menara air yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan air ke pabrik pengolahan Kopra yang berada di Jalan RT Hardiwinangun Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung.

Sayangnya bangunan itu sudah dipugar dan berganti menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Kabupaten Lebak, yakni Rangkas Bitung Indah Plaza atau Rabinsa.

Keempat bangunan menara air itu dua di antaranya ada di Pandeglang, yaitu di Kampung Kebon Cau Kelurahan Pandeglang dan di Kampung Tenjolaya. Namun sayang bangunan yang berlokasi di Kampung Tenjolaya sudah tidak ada.

Dua menara air lainnya yang dibangun di Kabupaten Lebak yaitu berlokasi di Desa Baros, Kecamatan Warunggunung dan di Kampung Pasir Tariti, Kelurahan Rangkas Bitung yaitu masih ada dan masih terawat.

Dipilihnya mata air di Kampung Kebon Cau Pandeglang, karena kualitas serta ketersediaan airnya cukup baik dan bahkan melimpah.

Sedangkan untuk mendorong air dari Pandeglang ke Rangkas Bitung perusahaan dari Belanda sengaja memboyong mesin pompa dari Jerman yang mampu menyeburkan air dengan kapasitas 5 liter air per detik. 

Secara kontur, Pandeglang berada diketinggian lebih dibandingkan dengan Lebak, maka Belanda mengambil air di Ciujung karena kemungkinan airnya dari dulu sudah keruh atau kualitasnya tidak begitu bagus.

Water Toren atau menara air di Rangkas Bitung merupakan peninggalan Belanda, selain Museum Multatuli salah satu wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Kabupaten Lebak Banten adalah Water Toren atau menara air yang dibangun pada masa Hindia Belanda.

Di Lebak sendiri ada dua bangunan water toren, satu di Kecamatan Rangkas Bitung dan satu lagi di Kecamatan Warunggunung, keduanya diduga dibangun pada tahun 1931.

Bentuk bangunannya yaitu silinder dan pada bagian atas berbentuk segidelapan dengan tipe dinding Masonry berdasarkan angka tahun yang terdapat di atas pintu menara air tertulis angka 1931.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah