Pilkada Kota Serang Diprediksi Munculkan 3 Calon

- 24 April 2024, 13:20 WIB
Pengamat Politik Banten Usep Saeful Akhyar memberikan pandangan jika Pilkada Kota Serang diprediksi akan memunculkan tiga nama calon.
Pengamat Politik Banten Usep Saeful Akhyar memberikan pandangan jika Pilkada Kota Serang diprediksi akan memunculkan tiga nama calon. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Serang diprediksi bakal mengerucut ke tiga pasangan calon Wali Kota Serang.

Di antaranya, Ketua DPD Golkar Kota Serang Ratu Ria Maryana, Ketua DPW PAN Banten Syafrudin, dan Ketua Umum TTKKDH Wahyu Nurjamil yang merupakan non partai.

Namun, untuk pasangan ketiganya masih belum terprediksi secara pasti, karena sejumlah pimpinan partai politik masih melakukan penjajakan dengan partai-partai lain untuk mendapatkan tiket pencalonan.

Baca Juga: Usai Bertemu PKS, Wahyu Nurjamil Sambangi PKB, Persiapkan Pencalonan di Pilkada Kota Serang 2024

Pengamat Politik Banten dari Universitas Serang Raya (Unsera) Usep Saepul Akhyar mengatakan, ketiga nama tersebut dinilai memiliki peluang yang cukup besar untuk maju menjadi calon Wali Kota Serang.

Terutama Ratu Ria dengan partainya yang dinilai mempunyai elektabilitas serta popularitas tinggi.

"Saya kira nanti akan mengerucut ke tiga calon, seperti saat ini yang memiliki peluang kuat ada Ratu Ria, Syafrudin, dan Wahyu Nurjamil. Intinya, lebih dari dua calon karena mereka akan mempertimbangkan banyak hal," katanya, Selasa (23/4/2024).

Sebab, menurut dia, sejumlah nama yang muncul menjadi bakal calon Wali Kota Serang masih melobi partai politik (Parpol) untuk berkoalisi dan mendapatkan tiket pencalonan.

Bahkan, ada kemungkinan kader dari partai tidak diusung oleh partainya sendiri, dan justru akan mengusung figur lain yang memiliki latar belakang serta elektabilitas hingga popularitas yang baik.

"Menurut saya, dari semua nama itu tidak mungkin maju semua, karena harus membangun koalisi partai. Apalagi, tidak ada satupun partai yang bisa mengajukan sendiri. Saat ini mereka masih menjajaki dan berikhtiar mencari tiket untuk maju ke partai politik," ujarnya.

Seperti Nur'aeni dari Demokrat, kemudian Budi Rustandi dari Gerindra, hingga Syafrudin dari PAN, dan partai-partai lainnya, termasuk NasDem.

Masing-masing dari mereka belum memutuskan akan mengusung bakal calon, berbeda dengan Golkar yang sudah terlihat jelas mengusung Ratu Ria Maryana dengan tidak membuka penjaringan.

"Ratu Ria paling kokoh dan paling kuat. Kalau yang lain akan terus melobi partai politik untuk mendapatkan perahu partai. Karena, dalam pilkada tidak hanya soal berkoalisi dan mendapatkan tiket pencalonan, tetapi mereka ingin menang juga dalam pemilihan nanti. Maka, partai mencari individu yang tepat," tuturnya.

Terkadang, kata dia, suara partai tidak sama dengan Pilkada antara koalisi dan partainya itu sendiri.

Sebab, dalam Pilkada akan mempertimbangkan dari figur dan reputasi bakal calonnya yang harus memiliki rekam jejak yang baik.

"Sosok atau individu itu sangat penting untuk meraih suara dan simpati masyarakat banyak dalam pilkada," ucapnya.

Saat ini, dikatakan dia, Wahyu Nurjamil memiliki peluang yang cukup besar jika dilihat dari pergerakkannya, yang mulai melakukan penjajakan ke sejumlah partai untuk mendapatkan tiket pencalonan dan dukungan diusung.

"Wahyu Nurjamil sudah mendekati beberapa partai, seperti PKB dan PKS. Bahkan, PKS sepertinya mengincar kursi Wakil Wali Kota, kemungkinan mereka tidak mencalonkan, malah mengusung Wahyu," ujarnya.

Sementara itu, untuk pasangan para calon, kata Usep, masih cukup panjang proses dan tahapannya, karena partai politik akan mempertimbangkan dari masing-masing calon atau nama yang muncul dalam Pilkada Kota Serang.

Baca Juga: Dua Wajah Baru Non Partai Diprediksi Muncul di Pilwalkot Serang

Sebab, partai politik akan mengukur lewat elektabilitas dan popularitas dari masing-masing calon.

Seperti calonnya yang punya reputasi baik, dukungan partai, dan jaringan, serta kapital.

"Jangankan pasangan, masing-masing partai juga belum resmi mengusung kadernya untuk maju, dan tergantung dari dinamika politiknya. Menurut saya, pasangan masih dalam proses, karena mengusung calon saja masih melobi, dan dalam politik perubahan bisa terjadi dalam satu hari," tuturnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah