Network
KABAR BANTEN - Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan mitigasi terhadap daerah yang rawan dilanda kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, sudah ancang-ancang melakukan pencegahan dampak kekeringan tahun 2024.
“Langkah yang diambil oleh Distan di antaranya kita sudah memiliki mitigasi tentang daerah yang rawan terkena kekeringan,” ujar Agus Tauchid.
Baca Juga: Banten Terancam Dilanda Kekeringan, Begini Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten
Di antara yang dilakukan Dinas Pertanian Provinsi Banten, yaitu melakukan pembangunan sumur di dekat area pertanian serta pemeliharaan terhadap saluran irigas daerah pertanian.
“Dari data tersebut kita terus mengupayakan pembangunan sumur atau pemeliharaan/pembersihan saluran irigasi,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, melalui peran penyuluh pertanian mengajak para petani untuk memastikan air tersedia di embung atau bendungan.
"Penyuluhan kepada masyarakat terus dilakukan agar petani dapat menyimpan air di embung atau tandon ataupun bendungan,” paparnya.
“Dan untuk mencegah kebakaran lahan akibat cuaca ekstrem, bidang bencana berkoordinasi dengan pihak kehutanan ataupun perusahaan perkebunan besar bahkan petani untuk tidak melakukan pembukaan lahan melalu pembakaran lahan,” ujarnya menambahkan.
Ia menuturkan jika harus melihat hasil analisa dengan membuat rata-rata kerusakan tanaman padi akibat kekeringan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2023 dapat diklasifikasi beberapa wilayah sangat rawan, rawan, potensial atau aman.
