Ia menjelaskan, Perwakilan BKKBN Provinsi Banten memiliki program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau banggakencana. Program ini bisa disinergikan dengan KPA Provinsi Banten.
Agar tidak terkena penyakit-penyakit, misalnya HIV, kata Aan, pola asuh anak harus dilakukan secara baik. Tentunya, dengan program pembangunan keluarga melalui pendekatan siklus hidup manusia.
"Diharapkan, dalam membangun karakter dipersiapkan sejak anak tersebut dalam kandungan. Kemudian, orangtuanya mendampingi dan memberikan pola asuh yang baik sampai anak tersebut remaja. Setelah itu, baru diintervensi dengan 2 program, di antaranya melalui program pusat informasi dan konseling (PIK) remaja, dan bina keluarga remaja (BKR)," ujar Aan.
Aan mengajak ibu-ibu yang memiliki anak remaja untuk bergabung dalam satu wadah kelompok yakni kelompok bina keluarga remaja (BKR). Sehingga bisa saling bertukar informasi bagaimana memahami atau mempelajari prilaku anak remaja supaya tidak dalam terlibat 'Triad KRR' yakni sex pranikah, HIV AIDS dan Napza (penyalahgunaan obat terlarang).
"Itu pendekatan-pendekatan yang BKKBN lakukan melalui kelompok-kelompok PIK remaja dan BKR. Bahkan, ada forum generasi berencana (Genre) yang merupakan perpanjangan tangan BKKBN dalam memberikan edukasi dikalangan remaja," ujar Aan.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada BKKBN Banten, dr. Dian Rosyainingsih menyampaikan bahwa pihaknya bersama KPA Provinsi Banten akan melakukan pertemuan selanjutnya terkait intervensi dari BKKBN, khususnya dalam kebutuhan alat kontrasepsi (Alkon) kondom. Namun, pihaknya terbentur dengan perka distribusi Alkon tersebut.
"Saat ini, untuk mendapatkan alkon tersebut harus melalui SKPD ataupun faskes, dan peruntukkan alkon yang ada di BKKBN, khususnya kondom, tidak bisa sembarangan. Namun, hanya untuk pasangan usia subur. Kalaupun ada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang merupakan pasangan usia subur, itu diperbolehkan untuk menggunakan kondom yang ada di BKKBN. Intinya, kondom tersebut hanya untuk pasangan usia subur," ujar dr. Dian.
Baca Juga : Pengasuhan Anak Usia Dini dalam Pencegahan Stunting, BKKBN Banten Gelar Pelatihan Bagi PKB
Ia menambahkan, bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Banten juga membuka seputar ruang konseling keluarga berencana atau 'Seruling Kencana' di antaranya konseling keluarga berencana, pranikah, konseling keluarga, anak dan balita serta ketahanan keluarga. Kemudian konseling tentang kesehatan reproduksi keluarga.