Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS, KPA Bangun Sinergitas dengan BKKBN Banten

- 23 Oktober 2020, 13:54 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Aan Jumhana beserta jajaran saat melakukan audiensi dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten, di Aula BKKBN Banten, Rabu 21 Oktober 2020.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Aan Jumhana beserta jajaran saat melakukan audiensi dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten, di Aula BKKBN Banten, Rabu 21 Oktober 2020. /Dokumen BKKBN Banten/

KABAR BANTEN - Untuk membangun sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS dikalangan remaja di Provinsi Banten, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten melakukan kunjungan ke Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten, Rabu 21 Oktober 2020.  

Koordinator Program KPA Provinsi Banten, Arif Mulyawan menyampaikan, selain silaturahmi, pihaknya ingin menguatkan koordinasi dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Banten terkait pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV AIDS di Provinsi Banten.

"Tujuan kunjungan kami, selain silaturahmi, juga untuk mengajak BKKBN Banten bersinergi memberikan edukasi terkait pencegahan hingga bahaya prilaku seks bebas dan seks menyimpang dikalangan remaja," ujar Arif.

KPA Provinsi Banten, kata dia, sudah melakukan sosialisasi di sejumlah sekolah pada jenjang pendidikan SMA dan SMK di Provinsi Banten sebagai upaya pencegahan prilaku beresiko dikalangan pelajar.

Terlebih, kata Arif, fenomena saat ini yang terjadi di tengah masyarakat adanya perilaku seks menyimpang dikalangan pelajar yaitu suka dengan sesama jenis, dan biasanya korbannya adalah kalangan pelajar.

“Melihat kondisi ini, jangan kaget jika kasus HIV AIDS di Provinsi Banten akan bersaing dengan provinsi lainnya di Indonesia,” ujar Arif.

Baca Juga : BKKBN Banten Evaluasi Penyelenggaraan SPIP 2020

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Aan Jumhana menyambut baik rencana kerja sama KPA Provinsi Banten. Terlebih melihat kondisi sosial masyarakat seperti saat ini, dibutuhkan sinergitas untuk menyelesaikan persoalan HIV AIDS.

“BKKBN Banten menyambut baik dan mengapreasiasi langkah KPA Provinsi Banten. Kerja sama ini bisa lebih ditingkatkan kembali,” ujar Aan.

Ia menjelaskan, Perwakilan BKKBN Provinsi Banten memiliki program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau banggakencana. Program ini bisa disinergikan dengan KPA Provinsi Banten. 

Agar tidak terkena penyakit-penyakit, misalnya HIV, kata Aan, pola asuh anak harus dilakukan secara baik. Tentunya, dengan program pembangunan keluarga melalui pendekatan siklus hidup manusia.

"Diharapkan, dalam membangun karakter dipersiapkan sejak anak tersebut dalam kandungan. Kemudian, orangtuanya mendampingi dan memberikan pola asuh yang baik sampai anak tersebut remaja. Setelah itu, baru diintervensi dengan 2 program, di antaranya melalui program pusat informasi dan konseling (PIK) remaja, dan bina keluarga remaja (BKR)," ujar Aan.   

Koordinator Program KPA Provinsi Banten, Arif Mulyawan menyerahkan dokumen Strategi Rencana Aksi Daerah (SRAD) dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Banten kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten.
Koordinator Program KPA Provinsi Banten, Arif Mulyawan menyerahkan dokumen Strategi Rencana Aksi Daerah (SRAD) dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Banten kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten.

Aan mengajak ibu-ibu yang memiliki anak remaja untuk bergabung dalam satu wadah kelompok yakni kelompok bina keluarga remaja (BKR). Sehingga bisa saling bertukar informasi bagaimana memahami atau mempelajari prilaku anak remaja supaya tidak dalam terlibat 'Triad KRR' yakni sex pranikah, HIV AIDS dan Napza (penyalahgunaan obat terlarang).

"Itu pendekatan-pendekatan yang BKKBN lakukan melalui kelompok-kelompok PIK remaja dan BKR. Bahkan, ada forum generasi berencana (Genre) yang merupakan perpanjangan tangan BKKBN dalam memberikan edukasi dikalangan remaja," ujar Aan.

Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada BKKBN Banten, dr. Dian Rosyainingsih menyampaikan bahwa pihaknya bersama KPA Provinsi Banten akan melakukan pertemuan selanjutnya terkait intervensi dari BKKBN, khususnya dalam kebutuhan alat kontrasepsi (Alkon) kondom. Namun, pihaknya terbentur dengan perka distribusi Alkon tersebut.

"Saat ini, untuk mendapatkan alkon tersebut harus melalui SKPD ataupun faskes, dan peruntukkan alkon yang ada di BKKBN, khususnya kondom, tidak bisa sembarangan. Namun, hanya untuk pasangan usia subur. Kalaupun ada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang merupakan pasangan usia subur, itu diperbolehkan untuk menggunakan kondom yang ada di BKKBN. Intinya, kondom tersebut hanya untuk pasangan usia subur," ujar dr. Dian.

Baca Juga : Pengasuhan Anak Usia Dini dalam Pencegahan Stunting, BKKBN Banten Gelar Pelatihan Bagi PKB

Ia menambahkan, bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Banten juga membuka seputar ruang konseling keluarga berencana atau 'Seruling Kencana' di antaranya konseling keluarga berencana, pranikah, konseling keluarga, anak dan balita serta ketahanan keluarga. Kemudian konseling tentang kesehatan reproduksi keluarga.

"Konseling kesehatan reproduksi keluarga, menjelaskan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir, kesehatan reproduksi remaja, resiko kehamilan (4T), pencegahan dan penanggulangan KTD, penyimpangan seksual dan Napza yang dapat berakibat pada HIV AIDS serta kesehatan reproduksi pada usia lanjut," ujar dr. Dian.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dan konseling seputar keluarga berencana, pranikah, konseling anak dan balita serta ketahanan keluarga dan kesehatan reproduksi keluarga bisa mengakses website maupun media sosial BKKBN Provinsi Banten atau menghubungi nomor whatsapp 081295074861.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah