Network
KABAR BANTEN - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang, Tb. Udi Juhdi mengatakan, porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2020 masih fokus pada penanganan dampak pandemi virus corona disease 2019 (Covid-19).
"Memang masih tetap sama dialokasikan buat penanganan Covid-19. Bahkan ada DID (Dana Insentif Daerah) yang senilai Rp12 miliar. Selain itu, diusulkan untuk penanganan Covid-19 yang tentunya penanganan itu hanya untuk operasional, tidak ada honor," kata Ketua DPRD Pandeglang Udi Juhdi, Selasa, 3 November 2020.
Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan, organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapat porsi anggaran besar dalam penanganan Covid-19, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah, Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kalau keseluruhan berkaitan dengan anggaran perubahan ya semua OPD (mendapatkan anggaran) tentunya. Cuma kisaran nilai yang besar ya di OPD-OPD yang saya sebutkan tadi," ucapnya.
Baca Juga : Pilkada 2020, Pjs Bupati Pandeglang Minta Masyarakat Lakukan Ini
Menurut dia, terkait porsi pembangunan dalam APBD Perubahan, sektor pendidikan dan kesehatan dipastikan tidak akan dipangkas anggarannya. Sektor itu tidak mengalami perubahan maupun refocusing.
Sementara untuk pembangunan infrastruktur masih nihil. Untuk itu, Udi mencatat beberapa evaluasi selama penyerapan APBD murni, di antaranya pemerintah daerah harus mempersiapkan lelang dini untuk tetap mengejar pembangunan infrastruktur.
"Nah saat pandemi covid terjadi andaikan semua itu sudah terkontrak, kegiatan-kegiatan yang DAK, saya rasa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan infrastruktur tidak bisa dibatalkan. Semoga pemerintah ke depan bisa melakukan lelang dini," katanya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Pandeglang, Iskandar mengatakan, pengesahan APBD Perubahan tahun anggaran 2020 sudah selesai sejak beberapa hari lalu.
