Network
"Iya, karena sebelumnya mereka itu kan kehabisan modal, jadi begitu bantuannya cair mereka langsung memakai uang bantuan itu untuk modal usaha mereka. Alhamdulillah sudah mulai survive," ucapnya.
Tuti mengungkapkan, sebelumnya pelaku usaha di wilayahnya ada sekitar 800 lebih. Ketika pandemi melanda jumlahnya bertambah seiring dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Jadi dari 800 itu langsung melonjak jadi sekitar 2.000 lebih. Mungkin mereka bingung mau kerja apa lagi, jadi mereka memutuskan untuk jualan," tuturnya.
Baca Juga: 58.113 UMKM Kabupaten Tangerang Daftar BPUM, Ini Penyebab Data Penerima Bantuan Tidak Valid
Dia mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara jelas berapa data yang lolos verifikasi dan validasi untuk mendapat bantuan UMKM tersebut.
"Karena semuanya ada di pusat. Jadi kami tidak tahu datanya ada berapa, yang dapat berapa. Bahkan pencairannya pun langsung ke rekening mereka," ujarnya.
Seorang pedagang di Kelurahan Sumurpecung yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya menerima bantuan tersebut beberapa hari lalu dan langsung digunakan sebagai modal usaha.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Serang Terima Aduan Masyarakat, Dana Bantuan UMKM Diduga Disunat
"Karena bantuannya kan buat modal usaha, jadi saya langsung mulai jualan, dan ini saya baru dua hari jualan," katanya.
Dia menuturkan, banyak pedagang termasuk dirinya berjualan dengan mengandalkan media sosial.
