Network
KABAR BANTEN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang menyoroti masih rendahnya realisasi pendapatan daerah Kabupaten Serang selama 10 bulan pada 2020. Saat ini realisasinya baru sekitar 52,78 persen atau sekitar Rp400 miliar dari target sekitar Rp730 miliar.
Hal itu terungkap dalam sidang paripurna dengan agenda pandangan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Kabupaten Serang 2021, di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Serang, Rabu, 11 November 2020.
Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Serang, Supiyanto mengatakan, realisasi pendapatan daerah sudah 10 bulan berjalan sampai Oktober hanya sekitar 52,78 persen. Dengan kondisi sisa berjalan tinggal dua bulan, yakni November-Desember, pihaknya mempertanyakan apakah target pendapatan daerah akan tercapai 100 persen atau tidak.
"Kalau anggaran (pendapatan daerah) sekitar Rp730 miliar sementara ini yang sudah tercapai hanya sekitar Rp400 miliar sekian apakah di sisa itu tercapai. Tapi, kami pemda harus optimistis itu saja," katanya kepada Kabar Banten saat ditemui seusai paripurna.
Ia menuturkan, dalam hal ini yang ditekankan, agar optimal pendapatannya bukan hanya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) saja, namun semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang menghasilkan pendapatan.
"Apalagi di situ ada pendapatan lain-lain, bahkan baru realisasi di bawah 18 persen," ujar politikus PKS tersebut.
Baca Juga : APBD Kabupaten Serang 2021 Diproyeksi Turun
Ia menuturkan, realisasi capaian 2020 ini menjadi acuan untuk proyeksi dan estimasi APBD sekaligus pendapatan pada 2021. Oleh karena itu, dalam hal ini pemkab harus optimistis untuk menekankan kepada para OPD terkait.
Jika dilihat dari struktur rancangan APBD, ucap dia, di sana pendapatan kemungkinan menurun pada 2021. Oleh karena itu, ada pembahasan ke depan antara Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait kondisi tersebut.
