Guru Ngaji Diduga Cabuli Murid, Rumah Mertua Diamuk Warga

- 25 Juli 2017, 10:30 WIB
ilustrasi pencabulan
ilustrasi pencabulan

SERANG, (KB).- Rumah mertua seorang guru ngaji di Kampung Sukadamai, Desa Malabar, Kecamatan Bandung menjadi sasaran amukan warga, Senin (24/7/2017). Murka warga tersebut dipicu karena guru ngaji berinisial B itu diduga mencabuli dua muridnya yang masih remaja. Kanit Reskrim Polsek Pamarayan Ipda Teguh mengatakan, saat ini pelaku melarikan diri. "Ya, benar itu perusakan rumah, itu awalnya dari kasus sodomi sehingga rumahnya dirusak," ujarnya. Pihaknya pun sudah menerima laporan tersebut, dan sudah mengecek ke lokasi kejadian. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. "Itu kan masih lidik, kita sudah cek TKP dan terima laporan itu saja," katanya. Camat Bandung, Subur Supriyanto menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya. Ia meminta warga untuk menyerahkan kasus tersebut kepada aparat hukum. "Kemudian juga saat ini (kasus pencabulan) sedang ditangani oleh Polres Serang, tentunya kami berharap kepada korban dan keluarga menyerahkannya ke proses hukum. Kemarin itu terpancing beberapa pemuda dan saya menyayangkan juga, tidak lantas harus terjadi perusakan rumah juga. Kami menyayangkan juga kasus dugaan pencabulan terhadap korban itu. Sementara sekarang pelakunya kabur sudah sekitar seminggu," ucapnya. Oleh karena itu, dirinya berharap ke depan situasi bisa lebih kondusif dan kasus dugaan pencabulan tersebut bisa segera mendapatkan kejelasan.  "Ini masih pengembangan, artinya kejadian perusakan itu enggak semua warga ikut. Jadi itu spontanitas, yang dirusak itu bukan rumah pelaku tapi rumah mertua. Kalau rumahnya itu punya mertuanya. Jadi kena sasaran warga lah barangkali," tuturnya. Warga Kampung Sukadamai, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Supri mengatakan, aksi tersebut merupakan luapan kekesalan warga karena aksi bejat yang dilakukan oleh guru ngaji terhadap dua orang warganya. "Kami sudah lapor ke yang berwajib sekitar 2 mingguan, tapi belum ditangkap juga pelakunya," kata seorang warga, Supri kepada Kabar Banten saat ditemui di lokasi. Ia menjelaskan, pelaku tersebut merupakan warga pendatang dari daerah Malingping. Pelaku tinggal bersama seorang anaknya, sedangkan istrinya sedang berada di Arab Saudi untuk bekerja menjadi TKW. Sehari-hari dirinya beraktivitas sebagai guru ngaji anak-anak yang ada di lingkungan sekitarnya. "Yang di sini ada mertuanya juga, pas kejadian rumahnya sudah kosong," ucapnya. Selama ini ia tak menaruh curiga terhadap pelaku. Sebab, dalam aktivitas sehari-hari pelaku kerap ikut berbaur dengan masyarakat sekitar. Perilaku yang diperlihatkannya pun selalu santun. Pelaku sudah tinggal di Malabar sekitar 3 tahun silam. "Enggak pernah ada yang aneh, cuma kalau ada pengajian dia enggak pernah nimbrung sama tokoh saja," tuturnya. Sampai saat ini, murid yang telah menjadi korban aksi bejatnya tersebut berjumlah dua orang. Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengiming-imingi korban akan diberikan ilmu cahaya Nabi Yusuf. Karena masih berusia remaja dan mudah terpengaruh dengan iming-iming, akhirnya korban berhasil diperdaya.  "Itu ada yang 2 kali dan ada juga yang 10 kali dilakukannya. Ketahuannya anak-anak ini ngadu ke orangtuanya dan terus terang bilang kalau sakit," ujarnya. Warga lainnya Erwin mengatakan, aksi bejat tersebut sebenarnya sudah terjadi cukup lama namun baru diketahui belakangan ini. Karena adanya perilaku itu, warga sekitar menjadi marah dan melampiaskan pada rumah pelaku. "Itu rumah sebenarnya dibangun sama pemuda di sini juga, karena kita enggak tahu akhlaknya begitu," ucapnya. Ia berharap penegak hukum mengadili pelaku seadil-adilnya. "Pengen keadilan tuntas biar tenang masyarakat. Dia itu biasanya ngajar ngaji setiap Senin malam. Masyarakat juga sudah ngomong baik-baik tapi enggak bisa, malah sekarang kabur entah ke mana," katanya. (H-48)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x