Sindangheula Bisa Jadi Wisata Multifungsi

- 1 September 2017, 08:00 WIB
menteri-PUPR-tinjau-Bendungan-Sindangheula-(2)
menteri-PUPR-tinjau-Bendungan-Sindangheula-(2)

Bendungan Sindangheula yang terletak tiga desa, yakni Desa Sindangheula dan Desa Pancanegara, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, serta Desa Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang bisa menjadi wisata multifungsi. Salah satu megaproyek pembangunan di Banten tersebut, ditargetkan selesai 2018. "Ini pada 2015 mulai di bangun dan mudah-mudahan selesai tahun depan 2018, karena kami sudah membikin tugu bendungannya. Cuma ini kan intinya lempung (tanah) yang ada di hutan itu, ini baru mau dibebaskan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek bendungan di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Rabu (30/8/2017). Ia mengatakan, sudah menelepon kepala BPN dan akan segera dibayar Oktober ini. Ia berharap, Oktober ini jadwalnya pembayaran dan lempungnya bisa membuat inti tugu bendungnya jika sudah dibayar. Saat ini, pembangunan proyek tersebut baru mencapai 36 persen. Meski demikian, proyek tersebut masih dalam jadwal yang tepat.  Oleh karena itu, pihaknya optimis pintu bendungan sudah bisa ditutup pada 2018. "Ini report closur-nya sudah minggu lalu, jadi sudah kering sungainya, karena sudah melewati konduitnya," ujarnya. Proyek bendungan tersebut, ucap dia, untuk irigasinya dibangun di atas tanah seluas 1.000 hektare, sedangkan untuk genangan airnya diperkirakan mencapai 131 hektare. Dengan kemampuan menampung air mencapai 10 juta meter kubik.  "Ini kami berada di dekat towernya (intik) untuk irigasi yang 1.000 hektare. Nanti tingginya (tower) sekitar 40 meter dari dasar sungai," ucapnya. Menurut dia, bendungan tersebut nantinya akan mampu mengairi 22.000 hektare persawahan. Bukan hanya itu, air bendungan tersebut juga akan menjadi pemasok kebutuhan air baku. Selain fungsi tersebut, nantinya kawasan bendungan juga bisa menjadi tempat wisata yang menarik bagi masyarakat Serang. "Jadi, ini bisa untuk wisata, nanti pusatnya pengendalian itu ada di situ. Kami sudah ada desain untuk operasi bendungannya, supaya bisa jadi wisata di Serang ini," tuturnya. Untuk bisa menyelesaikan proyek tersebut, setidaknya pemerintah akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 427 miliar dari APBN murni. "Tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia, proyek pembangunan bendungan itu menggunakan anggaran pemerintah. Kecuali, bendungan tersebut khusus untuk pembangkit tenaga listrik. Tingkatkan pertanian Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim yang turut hadir pada kunjungan kerja tersebut berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang telah memenuhi janjinya. "Bagus, saya terima kasih pak Joko Widodo yang sudah memenuhi janjinya," tuturnya. Menurut dia, adanya irigasi tersebut nantinya akan mampu menghidupkan suasana Banten yang selama ini dianggap kurang dinamis dan sedikit aktivitas pembangunannya. Dengan hadirnya bendungan dan jalan-jalan yang bertaraf nasional, akan memberikan semangat baru bagi masyarakat. "Ini bisa dijadikan daerah wisata multifungsi," katanya. Ia mengatakan, keberadaan bendungan tersebut juga natinya akan mampu meningkatkan sektor pertanian. Bahkan, nantinya petani bisa memproduksi sawahnya 3 kali dalam setahun dengan adanya pemenuhan air dari bendungan tersebut. "Untuk kebutuhan Kabupaten Serang, Kota Serang, Cilegon, dan Pandeglang untuk air bersihnya," tuturnya. (Dindin Hasanudin/”KB”)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x