Dalam Penyerapan Tenaga Kerja, Lulusan SMK Belum Dominan

- 19 Oktober 2017, 13:15 WIB
launching-job-maitching
launching-job-maitching

SERANG, (KB).- Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada Januari 2017 mengungkap lulusan SMK berkontribusi dominan terhadap angka pengangguran. Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menyebut lulusan SMK di Banten belum sesuai dengan kebutuhan industri. Hal tersebut disampaikan dia saat membuka Launching Job Matching SMK dan Serah Terima Sertifikat LSP P1 SMK se-Provinsi Banten 2017, di Aula SMKN 2 Kota Serang, kemarin. "Saya dengan gubernur sempat melihat dan analisa, dengan kondisi eksisting yang ada. Oh ternyata itu terbesar (pengangguran) itu oleh lulusan SMK. Berati ada sesuatu yang tidak beres dalam kaitan koordinasi maupun kerja sama antara pemerintah dengan pabrik dan perusahaan-perusahaan. Seharusnya, industri bisa membrikan manfaat, minimal menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK," katanya. Menurut dia, ada ketidaksinkronan antara target yang ingin dicapai pemerintah kabupaten/kota dengan keberadaan SMK yang ada di daerah tersebut. "Saya melihat di kabupaten/kota memiliki beberapa target unggulan, misalnya Pandeglang itu jadi wilayah agribisnis, tetapi kebanyakan SMK di sana itu mesin, jadi enggak nyambung juga. Di Serang itu pesat perkembangan industri. Sudah sangat maju dengan teknologi yang ikut perkembangan zaman. Saya lihat malah ada SMK agro, mesin. Jadi, tidak sesuai dengan kebutuhan industri," ujarnya. Atas kondisi tersebut, dia menuturkan, akan mencoba membuat suatu forum untuk mencari solusi. "Bagaimana ketika semua anak-anak lulus sudah langsung terserap di dunia kerja. Ini salah satu tantangan besar. Untuk dapat mengakomodasi atau mengoordinasi, agar lulusan SMK ini mereka langsung bekerja, jangan sampai menyumbang angka pengangguran," ucapnya. Sebelumnya, dia mengungkapkan, angka pengangguran di Banten mencapai 7,75 persen dari jumlah penduduk. "Ini sangat tinggi dibanding provinsi lain. Ini challenge bagi kami semua, pemerintah, dan masyarakat. Banyak industri, pabrik, dan perusahaan yang luar biasa. Akan tetapi, kenapa tidak bisa menyerap tenaga kerja warga negeri sendiri," tuturnya. Dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, dia mengusulkan, agar ada SMK yang khusus fokus pada sektor bisnis atau wirausaha. Selain itu, SMK juga diminta untuk membaca peluang e-Commerce. "Saya harap, ada SMK yang fokus untuk bisnis atau wirausaha. Kemudian, hasil survei pengguna internet sangat besar, bisnis ini sangat berpotensi. Saya ingin buat gagasan kami bisa manfaatkan realita yang ada, teknologi informasi yang ada. Dalam kaitan perkembangan perdagangan, khusus e-Commerce," tuturnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten, Al Hamidi mengatakan, lulusan SMK harus bisa memenuhi kebutuhan pasar industri. "Harus mengacu pada pangsa pasar saat ini. Kami bekerja sama lewat program kemitraan dengan diadakan job matching ini diharapkan industri bisa menyerap tenaga kerja dari lulusan SMK melalui proses rekrutmen, pemilihan karier, dan proses pembelajaran," katanya. Kepala SMK 2 Kota Serang, Lilik Hidayatullah menuturkan, lulusan SMK yang dipimpinannya tersebut terserap dunia industri. "Karena, sebelum lulus sudah dipersiapkan, kami bekali kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Jadi, lulusan di sini sudah siap bekerja," ujarnya. (RI/DE)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah