Terkait Polemik Transportasi Daring, Pemda Harus Segera Buat Kebijakan

- 6 November 2017, 09:00 WIB
pengemudi transportasi online
pengemudi transportasi online

SERANG, (KB).- Pemerintah daerah harus segera membuat kebijakan terkait usaha transportasi dalam jaringan (daring) yang menjadi polemik bagi pengemudi transportasi konvensional. Sebab, jika dibairkan bisa memicu konflik horizontal. "Saya melihatnya ini harus diantisipasi, walaupun satu sisi memberikan kemudahan bagi masyarakat. Kalau dibiarkan pun tentunya ini harus diberikan suatu kebijakan juga," kata salah seorang Pengamat Ekonomi, Hadi Sucipto saat dihubungi Kabar Banten, Ahad (5/11/2017). Menurut dia, satu sisi jenis transportasi daring belum memiliki regulasi yang jelas. Namun, di sisi lain memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat dalam hal pelayanannya. "Jika belum ada kebijakan dari pemerintah, dikhawatirkan akan terjadi gesekan-gesekan dari pengemudi konvensional. Belum lagi, ke depan dikhawatirkan muncul transportasi daring lainnya," ujarnya. Sebelum ada regulasi yang jelas, maka dari dinas terkait untuk mengantisipasi atau memediasi gesekan tersebut, agar ke depan tidak berkembang menjadi hal yang negatif. Maka, pemerintah harus segera mengambil keputusan, karena hal tersebut merupakan kebijakan pusat yang harus dikoordinasikan dengan daerah. "Intinya harus ada undang-undang terkait persaingan usaha yang dapat diatur," ucapnya. Sementara itu, Ketua Umum Solidaritas Grab Banten, Idrus menuturkan, kehadiran Grab yang baru sekitar 3 minggu tersebut mencoba untuk membantu masyarakat Kota Serang dan sekitarnya dalam hal pelayanan. Namun, melihat kondisi yang terjadi antara ojek konvensional dan daring, sempat menjadi kekhawatiran tersendiri bagi anggotanya. "Tetapi, kehadiran kami di sini bukan untuk tujuan apa-apa. Kami akan merangkul ojek pangkalan dan lebih memprioritaskan mereka untuk bergabung," tuturnya seusai melakukan aksi solidaritas Grab Banten, di Alun-alun Kota Serang. Ia mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan merapat ke beberapa ojek pangkalan untuk menjalin silaturahim dan persaudaraan. Hal tersebut dilakukan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat pembatasan wilayah.  "Kami juga membantu memperkenalkan kepada ojek pangkalan terkait teknologi yang ada saat ini. Kami akan memberikan pemahaman secara baik-baik," katanya. Menurut dia, saat ini di Kota Serang masih belum kondusif akibat kehadiran transportasi daring tersebut. Akan tetapi, dia menyakini, bahwa kehadirannya, adalah untuk merangkul berbagai pihak, terutama melakukan pendekatan dengan beberapa instansi yang ada di pemerintah daerah maupun aparat kepolisian. "Kami akan tetap menghargai ojek konvensional dan kami juga memahami yang diinginkan mereka. Mungkin kami tidak mengambil yang offline atau kami akan membuat kesepakatan dengan ojek pangkalan, seperti mengambil atau menurunkan penumpang serta regional wilayah," ujarnya. (TM)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah